Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AS Klaim Siap Adakan Negosiasi Serius Tanpa Prasyarat, Mulai Melunak?

        AS Klaim Siap Adakan Negosiasi Serius Tanpa Prasyarat, Mulai Melunak? Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
        Warta Ekonomi, New York -

        Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya "siap terlibat dalam negosiasi serius tanpa prasyarat" dengan Iran menyusul pertukaran permusuhan antara kedua negara tersebut.

        Dalam sebuah surat kepada PBB, AS membenarkan keputusannya untuk pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani sebagai tindakan membela diri. Iran telah membalas dengan menembakkan rudal ke pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak tanpa menimbulkan korban. Teheran juga mengatakan kepada PBB bahwa serangan itu adalah tindakan membela diri.

        Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menggambarkan serangan rudal itu sebagai "tamparan di muka" bagi AS dan menyerukan diakhirinya kehadiran Amerika di Timur Tengah. Serangan AS terhadap Soleimani juga membunuh anggota milisi Irak yang didukung Iran, memicu seruan balas dendam dari kelompok militan.

        Baca Juga: Masyarakat Timur Tengah Gak Mau AS Masih Ada di Kawasan, Iran Tegas Mendukung!

        Dalam sepucuk surat kepada Dewan Keamanan PBB, Duta Besar AS untuk PBB, Kelly Craft mengatakan, AS siap untuk bernegosiasi "dengan tujuan mencegah bahaya perdamaian dan keamanan internasional lebih lanjut atau eskalasi oleh rezim Iran".

        Dia beralasan bahwa pembunuhan Soleimani dapat dibenarkan di bawah Pasal 51 Piagam PBB, yang mengharuskan negara untuk "segera melaporkan" kepada Dewan Keamanan segala tindakan yang diambil dalam melaksanakan hak bela diri. AS akan mengambil tindakan tambahan "seperlunya" di Timur Tengah untuk melindungi personel dan kepentingannya, tambah surat itu.

        Tetapi Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi mengatakan tawaran pembicaraan AS "tidak bisa dipercaya" sementara AS terus memberlakukan sanksi ekonomi yang keras terhadap Iran.

        Baca Juga: Menlu Retno Sudah Sampaikan Pesan ke Dubes AS dan Iran, Isinya Itu...

        Iran juga mengutip Pasal 51 sebagai pembenaran atas serangannya terhadap pangkalan AS. Dalam surat kepada PBB yang dilansir BBC, Ravanchi mengatakan bahwa Teheran "tidak mencari eskalasi atau perang" setelah menggunakan haknya untuk membela diri dengan mengambil "respons militer yang terukur dan proporsional yang menargetkan pangkalan udara Amerika di Irak".

        "Operasi itu tepat dan menargetkan sasaran militer sehingga tidak meninggalkan kerusakan jaminan pada warga sipil dan aset sipil di daerah itu," tulisnya.

        Di Washington, serangan terhadap Jenderal Soleimani mendapat sorotan dari faksi Demokrat Kongres AS, yang mengumumkan akan mengambil suara untuk memutuskan resolusi membatasi kewenangan Trump terkait aksi militer terhadap Iran. Kongres AS meminta Trump untuk menghentikan semua tindakan militer lebih jauh sampai mendapat persetujuan Kongres.

        "Anggota Kongres memiliki keprihatinan serius dan mendesak tentang keputusan pemerintah untuk terlibat dalam permusuhan terhadap Iran dan tentang kurangnya strategi untuk bergerak maju," kata Ketua DPR AS, Nancy Pelosi dalam sebuah pernyataan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: