Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan dirinya menyerahkan masa depan politiknya kepada Tuhan. Termasuk soal dirinya akan maju di pemilihan gubernur DKI Jakarta 2022 mendatang.
Ia menegaskan dirinya tak ingin memiliki nafsu kekuasaan. "Saya sampaikan, saya enggak mau kemudian saya punya nafsu, mohon maaf di dalamnya ada nafsu kekuasaan. Itu yang saya enggak mau karena itu berat," katanya kepada wartawan di Rakernas I PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabut (11/1/2020).
Sambungnya, "Makanya saya enggak mau mikir, siapapun yang minta saya ketawa dan lepas," ujarnya lagi.
Baca Juga: Jadi Kepala Daerah Berprestasi, Tri Rismaharini Dipuji Megawati
Baca Juga: Pasha Ungu Nafsu Juga Maju Pilgub 2020
Lanjutnya, ia mengatakan menjalani hidupnya dengan cara mengalir. Ia juga mengklaim tidak memiliki ambisi jabatan yang diinginkan meski tahun depan sudah tidak lagi menjabat di Surabaya.
Menurut Risma, tak ada gunanya menjadi gubernur atau presiden bila masih ada rakyat yang miskin.
Ia menegaskan bahwa jabatan politik adalah tugas berat. Ia pun berkaca saat dirinya memimpin Kota Surabaya selama hampir 10 tahun terakhir ini.?
"Secara fisik misalkan Surabaya tamannya bagus, udaranya bersih, enggak banjir. Itu kan secara fisik. Padahal di dalam selalu saya katakan bahwa kota atau wilayah itu bukan kata benda. Di dalamnya ada manusianya yang harus juga di-openi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil