Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pulang Melancong dari China, Turis Thailand Positif Terjangkit Pneumonia Misterius

        Pulang Melancong dari China, Turis Thailand Positif Terjangkit Pneumonia Misterius Kredit Foto: (Foto: Yourhealth)
        Warta Ekonomi, Bangkok -

        Pejabat kesehatan Thailand mengatakan bahwa salah satu turisnya dipastikan terinfeksi virus corona baru yang dikaitkan dengan wabah pneumonia (infeksi paru-paru) yang merebak di China tengah. Kabarnya pengunjung asal Negeri Gajah Putih tersebut baru saja melancong dari China belum lama ini.

        World Health Organization (WHO) Amerika Serikat (AS) mengatakan para pejabat Thailand melaporkan bahwa pelancong dari Kota Wuhan, China telah dirawat di rumah sakit Thailand karena tertular virus corona penyebab wabah pneumonia tersebut. Wabah virus telah ditelusuri hingga ke Wuhan dan telah memengaruhi puluhan orang yang mengunjungi pasar daging dan makanan laut.

        Baca Juga: WHO Bilang Pneumonia China Adalah Jenis Baru, Seberapa Bahayakah?

        Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan insiden ini adalah kasus pertama dari virus yang ditemukan di luar China. Lebih lanjut Anutin mengidentifikasi bahwa turis yang terinfeksi adalah seorang wanita berusia 61 tahun.

        Gejala penyakit tersebut terdeteksi pada saat kedatangannya di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok pada Rabu 8 Januari 2020. Sementara virus corona-nya baru bisa dikonfirmasi pada Minggu 12 Januari 2020 melalu tes laboratorium.

        Wanita tersebut telah dirawat di bangsal isolasi di fasilitas kesehatan negara yang terletak di luar Bangkok. Beruntung saat ini wanita itu tidak lagi mengalami gejala demam atau gangguan pada pernapasan. Tak hanya wanita malang tersebut, delapan orang lain dengan gejala yang sama pun juga ikut di tahan pada fasilitas tersebut. Meski demikian mereka belum dikonfirmasi terinfeksi virus corona yang diduga menjadi biang wabah pneumonia misterius di China.

        Sebagaimana dilansir dari Time, Selasa (14/1/2020), WHO yang bermarkas di Jenewa, Prancis mengatakan pihaknya telah bekerja dengan para pejabat Thailand dan China menyusul laporan penyakit yang berasal dari luar Negeri Tirai Bambu tersebut. Badan itu mengatakan direktur jenderalnya sedang berkonsultasi dengan komite darurat yang memutuskan apakah wabah virus harus diperluas menuju otoritas kesehatan.

        ?Kemungkinan kasus yang diidentifikasi di negara lain tidak terduga dan memperkuat alasan WHO menyerukan pemantauan aktif dan kesiapsiagaan di negara lain. WHO menegaskan kembali bahwa sangat penting investigasi terus dilakukan di China untuk mengidentifikasi sumber wabah ini dan setiap reservoir hewan atau inang perantara,? tulis badan kesehatan tersebut.

        Virus ini diyakini tidak menyebar melalui kontak manusia ke manusia. Para pejabat di Wuhan mengatakan pada akhir pekan bahwa ada 41 orang yang menderita pneumonia yang disebabkan oleh virus corona baru. Sementara seorang laki-laki berusia 61 tahun meninggal dan menjadikannya sebagai kasus kematian pertama di China yang diakibatkan virus tersebut.

        China mengatakan penyebab wabah virus id Wuhan masih belum diketahui. Namun beberapa spekulasi berusaha mengecilkan bahwa virus tersebut bisa menjadi kemunculan kembali epidemi SARS yang menewaskan ratusan orang pada 2002 dan 2003.

        Sebagaimana diketahui virus corona adalah keluarga besar virus yang beberapa di antaranya menyebabkan pilek. Virus ini ditemukan pada kelelawar, unta dan hewan lain. Virus ini telah berveolusi untuk menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan sebelumnya.

        Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, gejala umum terinfeksi virus corona adalah pilek, sakit kepala, batuk, demam, napas tersengal-sengal, menggigil dan nyeri tubuh yang dikaitkan dengan jenis-jenis virus corona yang lebih berbahaya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: