Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Trump Geram ke Apple! Bagai Peribahasa 'Kacang Lupa Kulit'. Begitu Maksud Tersembunyi Cuitannya

        Trump Geram ke Apple! Bagai Peribahasa 'Kacang Lupa Kulit'. Begitu Maksud Tersembunyi Cuitannya Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Presiden Donald Trump memprotes Apple karena menolak membongkar enkripsi perangkat ponsel buatan mereka. Sekadar informasi, Trump dan jajarannya meminta Apple membuka jalan belakang terhadap kode enkripsi perangkat Apple dengan dalih membantu lembaga penegak hukum dalam penyelidikan.

        Di lain kesempatan, Departemen Kehakiman dan Jaksa Agung, William Barr juga mengkritik Apple karena kurang kooperatif dalam penyelidikan kasus penembakan di pangkalan Angkatan Laut Florida yang memakan korban.

        "Kami membantu Apple sepanjang waktu dalam urusan perdagangan dan isu lainnya, tetapi mereka menolak membuka kode enkripsi perangkat ponsel yang digunakan oleh para pembunuh, bandar narkoba, dan penjahat kriminal lainnya," kata Trump dalam cuitannya, dikutip Rabu (15/1/2020).

        Baca Juga: IPhone Tertua Digadang Jadi Model IPhone Terbaru

        Ia pun menyerukan agar Apple berani mengambil langkah berbeda guna membantu Pemerintah AS dalam penyelidikannya.

        Ditanya soal pernyataan Trump, perusahaan itu menolak membuka suara. "(Apple) menolak pernyataan Departemen Kehakiman soal tak membantu proses penyelidikan," begitu kata perusahaan, dikutip dari?Cnet.

        Apple mengklaim telah memberikan informasi mengenai iPhone pria bersenjata dalam kasus penembakan Florida kepada FBI. Data itu terdiri atas akun, cadangan iCloud, dan data transaksional dalam beberapa akun yang tertaut dengan perangkat.

        Perusahaan juga tetap bersikeras menolak membuat pintu belakang demi membongkar enkripsi perangkat si pelaku. "Backdoors tak cuma berfungsi untuk tujuan baik, tapi juga bisa dimanfaatkan oleh mereka yang mengancam keamanan nasional dan privasi data pelanggan," begitu kata Apple.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: