Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laba Citigroup Meningkat, di Luar Prediksi Analis

        Laba Citigroup Meningkat, di Luar Prediksi Analis Kredit Foto: Arif Hatta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Citigroup Inc mengalahkan perkiraan para analis untuk laba kuartal keempatnya, Selasa (14/1/2020). Hal ini didorong oleh pertumbuhan bisnis kartu kreditnya dan lonjakan pendapatan perdagangan.

        Melansir Reuters, Selasa (14/1/2020), kartu kredit Citi mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar dua digit untuk kuartal kedua berturut-turut, naik 10 persen dari tahun sebelumnya.

        Bank terbesar ketiga di Amerika Serikat berdasarkan jumlah asetnya ini telah memanfaatkan bisnis kartu untuk membantu meningkatkan deposito dengan mengajukan rekening giro dan tabungan kepada pemegang kartu. Tahun lalu bank ini mengumpulkan US$6 miliar dalam bentuk deposito digital.

        Baca Juga: Laba Citigroup di Unit Consumer Menguat

        Pendapatan pasar dan surat berharga naik 28 persen karena pasar begitu kuat selama tiga bulan terakhir pada 2019, dengan keuntungan didorong oleh lonjakan 49 persen dalam perdagangan pendapatan tetap. Perdagangan ekuitas turun 23 persen karena kinerja derivatif yang lemah.

        Citi juga mencapai target profitabilitas utama. Bank ini mencapai laba atas ekuitas bersama berwujud (ROTCE) sebesar 12,1 persen untuk 2019, di atas target yakni 12 persen yang dijanjikan investor untuk tahun ini.

        ROTCE adalah ukuran tentang seberapa baik bank menggunakan uang pemegang saham untuk menghasilkan keuntungan.

        Bank mengurangi pedoman untuk ROTCE 2020 ke kisaran 12 persen sampai 13 persen, turun dari pedoman sebelumnya 13,5 persen.

        "Lingkungan pendapatan telah berubah sejak kami menetapkan target untuk 2020, dengan suku bunga lebih rendah, pertumbuhan global yang lebih lambat dan tekanan yang kami lihat pada saku industri di pasar dan perbankan," papar Chief Financial Officer Mark Mason.

        Federal Reserve AS memangkas suku bunga tiga kali pada tahun lalu, membatasi margin pinjaman bank dan kemampuan mereka untuk meningkatkan pendapatan.

        Citi menambahkan, pinjaman dan simpanan pada kuartal terakhir dari konsumen dan klien korporasi karena sentimen bisnis mulai membaik.

        Total pinjaman akhir periode tumbuh sebesar 2 persen. Sementara deposito melonjak 6 persen, tidak termasuk fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Sementara biaya kredit melonjak 15 persen.

        Baca Juga: Citibank Perdalam Pertumbuhan Dua Digit di China

        Pendapatan bunga bersih atau selisih antara apa yang dibayar bank untuk simpanan dan pendapatan dari pinjaman naik 1 persen di Citi. Sedangkan di JPMorgan dan Wells Fargo & Co, terjadi penurunan.

        Penghasilan bersih yang berlaku untuk pemegang saham biasa naik menjadi US$4,98 miliar, atau US$2,15 per saham dalam tiga bulan yang berakhir 31 Desember, dari US$4,31 miliar atau US$1,64 per saham setahun sebelumnya. Tidak termasuk dampak manfaat pajak, Citi memperoleh US$1,90 per saham.

        Setelah dikurangi beban bunga, pendapatan naik sekitar 7 persen menjadi US$18,38 miliar.

        Menurut data IBES dari Refinitiv, para analis mengharapkan laba US $1,84 per saham dan pendapatan US$17,86 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lili Lestari
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: