Raksasa perbankan Citigroup Inc mematahkan estimasi para analis terkait pendapatan dan laba triwulanan karena pertumbuhan bisnis consumer banking-nya menunjukkan kelemahan pada perdagangan.
Channel News Asia menyebutkan, pendapatan di unit consumer bank Citi naik 4 persen, tidak termasuk dampak fluktuasi mata uang, melampaui bisnis klien institusionalnya, di mana pendapatannya tumbuh sebesar 3 persen.
Bisnis konsumen telah diisi oleh lebih banyak pelanggan kartu kredit AS yang mulai membayar bunga ketika periode promosi mulai berkurang. Pendapatan kartu bermerek Amerika Utara melonjak 11 persen di kuartal ketiga. Biaya dalam bisnis konsumen turun 2 persen.
Baca Juga: Citibank Perdalam Pertumbuhan Dua Digit di China
Pendapatan perdagangan turun 1 persen karena penurunan ekuitas mengimbangi pendapatan stabil dalam pendapatan tetap perdagangan. JPMorgan Chase & Co dan Goldman Sachs Group Inc melaporkan kenaikan pendapatan dari perdagangan obligasi.
Citi juga mencapai target efisiensi utama. Bank AS terbesar ketiga berdasarkan aset return on tangible common equity (ROTCE) mencapai 12,2 persen, di atas target sebesar 12 persen yang dijanjikan investor untuk tahun ini.
ROTCE merupakan ukuran yang dilihat secara luas tentang seberapa baik bank menggunakan uang pemegang saham untuk menghasilkan keuntungan.
Citi telah berfokus pada upaya membangun kredibilitas dengan investor setelah kehilangan targetnya dalam beberapa tahun terakhir. Perkiraan analis seringkali di bawah target bank menunjukkan bahwa analis Wall Street skeptis manajemen dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Penghasilan bersih yang berlaku untuk bank naik 6 persen menjadi US$4,9 miliar, atau US$2,07 per saham pada kuartal ketiga dari US$4,6 miliar atau US$1,73 per saham setahun sebelumnya.
Baca Juga: Citibank Salurkan Kredit Rp48,2 Triliun di Kuartal I 2019
Tidak termasuk tunjangan pajak, bank memperoleh US$1,97 per saham. Pendapatan naik sekitar 1 persen menjadi US$18,57 miliar. Menurut data IBES dari Refinitiv, analis mengharapkan laba US$1,95 per saham dan pendapatan US$18,5 miliar.
Menurut Forbes, Citigroup adalah raksasa perbankan asal AS yang terdepan di dunia, bisnis keuangan yang dijalankan tersebar di 160 negara. Citigroup menyediakan produk-produk keuangan dan servis dalam skala luas, mulai dari ritel perbankan, kartu kredit, perbankan korporat dan investor, bank kustodian hingga manajemen kekayaan.
Meski beroperasi di lebih banyak negara ketimbang kompetitornya, HSBC, Citigroup sangat bergantung pada operasi perbankannya di Amerika Utara. Sementara HSBC bergantung pada cabang-cabangnya di Asia, Eropa, Timur Tengah dan Afrika.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: