Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kian Moncer, 2020 PNM Bakal Kucurkan Pembiayaan Rp28,6 T

        Kian Moncer, 2020 PNM Bakal Kucurkan Pembiayaan Rp28,6 T Kredit Foto: Vicky Fadil
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi mematok target pembiyaan sebesar Rp28,6 triliun pada tahun 2020. Ia mengatakan peningkatan ini meningkat 67,68 persen dari tahun sebelumnya, yakni 2019, yang menyalurkan pembiayaan sebesar Rp24,06 triliun.

        "Rp28,6 triliun itu minimal, nanti disesuaikan dengan peningkatan plafon," katanya kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (16/1/2020).

        Lanjutnya, dia juga menyampaikan PNM menargetkan penyaluran pembiayaan hingga 2023 sebesar Rp50 triliun dengan 10 juta nasabah.

        Baca Juga: Kementerian BUMN 'Colek' PNM Ikut Salurkan KUR

        Baca Juga: Bukan Kaleng-Kaleng, 2020 PNM Targetkan Penyaluran Jadi Dua Kali

        Sambungnya, ia mengungkapkan PNM, pada 2019 telah menyalurkan pembiayaan untuk nasabah Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) sebesar Rp20,18 triliun atau tumbuh 92,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp10,46 triliun.

        Tambahnya, pada tahun 2020, PNM juga menargetkan peningkatan nasabah Mekaar menjadi 7,3 juta orang. Dimana, hingga akhir 2019, jumlah nasabah Mekaar mencapat 6,04 juta nasabah sedangkan ULaMM 73,7 ribu nasabah.

        Sementara itu, untuk pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) pada 2019 mencapai Rp3,97 triliun atau tumbuh 0,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp3,94 triliun.

        Menurut Arief, hal ini dikarenakan bertambahnya kantor cabang PNM di berbagai provinsi. Hingga Desember 2019, tercatat PNM memiliki 2.862 kantor cabang yang terdiri dari 2.171 unit Mekaar, 628 unit ULaMM, dan 63 cabang ULamm.

        Selain itu juga, PNM turut menjaga kualitas penyaluran pembiayaan dan outstanding, yang dapat dilihat dari rasio pembiayaan bermasalah atau non performing loan (NPL) yakni menjadi 1,18 persen pada 2019 dari 1,32 persen dari tahun sebelumnya.

        Sebagaimana diketahui, pembiayaan Mekaar dikhususkan untuk ibu rumah tangga pra sejahtera yang memiliki usaha dan membutuhkan bantuan modal. Kemudian, ULaMM merupakan pembiayaan kredit ultra mikro untuk usaha-usaha yang sudah naik kelas ke level usaha mikro.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: