Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menkominfo Buka Peluang Kolaborasi Ekonomi Digital di WEF

        Menkominfo Buka Peluang Kolaborasi Ekonomi Digital di WEF Kredit Foto: Kemenkominfo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate?menjadi narasumber pada diskusi semipanel dengan tema Spotlight on Indonesia Unicorns and Digital Economy Advancement: The Big Picture yang digelar pada hari kedua pelaksanaan World Economic Forum?di Davos.

        Bersama Menkominfo, tampil juga Ketua Kadin Rosan Perkasa Roeslani, Co-Founder Traveloka Albert, Presiden Direktur Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, dan moderator Overseas Development Director dari WIR Group Yasha Chatab.

        Pada kesempatan tersebut, Johnny menjelaskan strategi komprehensif pemerintah dalam mendukung ekosistem digital di Indonesia. Salah satunya, dalam sektor pengembangan sumber daya manusia dan ekosistem digital, Kemenkominfo menyelenggarakan pengembangan keterampilan digital dasar melalui gerakan nasional Siberkreasi.

        Baca Juga: Hadiri WEF Davos, Mendag Bawa Misi Dagang Nasional

        Untuk tingkat madya, diselenggarakan program Digital Talent Scholarship yang telah menjangkau puluhan ribu penerima beasiswa. Sedangkan untuk mendorong keterampilan digital level advance digelar program Digital Leadership Academy.

        "Untuk memenuhi SDM di bidang digital, Kemenkominfo bekerja sama dengan berbagai universitas ternama dan perusahaan digital global untuk menyusun kurikulum pada Digital Talent Scholarship," jelas Johnny lagi.

        Dukungan melalui sektor regulasi digelar dengan cara memangkas peraturan yang menghambat atau tumpang tindih dalam bidang ekonomi digital, mendorong pengesahan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan UU lainnya, serta mendukung penyusunan Omnibus Law untuk mendorong masuknya investasi.

        Mempertimbangkan langkah-langkah dan peluang-peluang ekonomi digital tersebut, Menkominfo menyerukan peluang dan kolaborasi baru di Indonesia. Sebab Indonesia masih memiliki ruang untuk berkembang dan sangat terbuka untuk peluang kemitraan baru dan berharga lainnya.

        "Seperti diungkapkan Presiden Indonesia Joko Widodo: Ide-ide cerdas membutuhkan eksekusi yang cerdas. Ide-ide cerdas itu hanya akan ditinggalkan jika tidak diikuti dengan eksekusi," ujar Menkominfo melalui siaran pers yang dikirimkan oleh Biro Humas Kemenkominfo, Kamis (23/1/2020).

        Selain itu, Johnny juga menguraikan perkembangan startup, unicorn, dan decacorn di Indonesia, dan suburnya Indonesia untuk pertumbuhan bisnis startup.

        Menurut perhitungan Startup Ranking, Indonesia menduduki urutan nomor lima dunia dengan jumlah 2.193 startup pada 2019, setelah Amerika Serikat, India, dan Kanada. Posisi tersebut bahkan mengungguli negara-negara maju lain, seperti Jerman, Australia, Perancis, dan Spanyol yang membuntuti di urutan sesudahnya.

        Selain unggul dalam hal kuantitas, Indonesia juga tangguh dalam hal kualitas startup. Terbukti dengan munculnya empat unicorn (valuasi lebih satu juta dolar AS) dan satu decacorn (valuasi lebih dari sepuluh juta dolar AS).

        Bahkan valuasi pasar para decacorn dan unicorn Indonesia tersebut, Go-Jek (US$11 miliar), Tokopedia (US$7 miliar), Traveloka (US$4,5 miliar), OVO (US$2,9 miliar), dan Bukalapak (US$1,2 miliar) mendominasi dunia startup di kawasan Asia Tenggara.

        Johnny juga membeberkan pengalaman Pemerintah RI dalam memfasilitasi dan mengakselerasi tumbuhnya pelaku usaha bisnis digital tersebut. Salah satunya gerakan 1000 Startup yang ditargetkan mencetak seribu startup sampai dengan 2024.

        Program itu dititikberatkan untuk membekali para startup dengan orientasi terhadap tahap-tahap bisnis startup yang baku, yaitu melalui event ignition, workshop, hacksprint, bootcamp, dan incubation.

        Sedangkan Nexticorn digagas untuk mempertemukan antara investor dan startup dengan cara menyelenggarakan konferensi di dalam dan luar negeri agar mereka bisa saling menjajaki kemungkinan kerja sama.

        "Saya mengharapkan dan mengupayakan agar di 2020 setidaknya ada satu lagi decacorn yang berasal dari Indonesia. Oleh karena itu, saya sangat mendorong para investor untuk berinvestasi pada startup," jelas Menkominfo.

        Baca Juga: Bangga!! Menkominfo Sebut Indonesia Punya 2.193 Startup

        Peserta diskusi WEF yang hadir di Paviliun Indonesia juga mendapatkan rincian program-program yang telah digelar pemerintah untuk memberikan dukungan kepada tumbuhnya ekosistem tersebut.

        Pada pembangunan bidang infrastruktur, Kemenkominfo telah menyelesaikan pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional Palapa Ring sepanjang 348.416 kilometer, mengelola enam satelit dan menyiapkan pengayaan dua satelit baru, pendirian BTS baru untuk menutup blankspot sebanyak 116.982 buah sampai kuartal ketiga 2019.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: