Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laba Sepanjang 2019 Kerek 9,41% Aset BRI

        Laba Sepanjang 2019 Kerek 9,41% Aset BRI Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk atau BRI sepanjang 2019 membukukan laba sebesar Rp34,41 triliun atau tumbuh 6,15% yoy. Perolehan ini mengerek aset BRI yang kini tercatat Rp1.418,95 triliun, tumbuh 9,41% dibanding aset akhir 2018 sebesar Rp1.296,90 triliun.

        Perolehan laba ini tak lepas dari penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp908,88 triliun atau tumbuh 8,44% year on year (yoy), di atas rata-rata industri perbankan yang tumbuh sebesar 6,08%.

        "Salah satu faktor utama pendukung pertumbuhan kredit tersebut, yakni penyaluran kredit mikro yang tumbuh double digit di angka 12,19% di sepanjang 2019. Bahkan porsi kredit mikro pada BRI sebagai perusahaan induk saja telah meningkat dari 34,3% menjadi 35,8%. Hal ini sejalan dengan aspirasi BRI di 2022, di mana komposisi kredit mikro mencapai 40% dari total portofolio pinjaman," ujar Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

        Baca Juga: BRI Pacu Penerapan PIN untuk Transaksi Kartu Kredit

        Selain itu, perseroan juga berhasil mengakselerasi Fee Based Income. Hingga akhir Desember 2019, perolehan FBI BRI tercatat Rp14,29 triliun atau tumbuh 20,1% yoy. Dengan pertumbuhan FBI yang signifikan ini, untuk pertama kalinya Fee Income to Total Income Ratio mencapai double digit sebesar 10%.

        "Melalui inovasi dan digitalisasi, perseroan terus menciptakan sumber-sumber pendapatan berbasis nonbunga untuk menjaga tingkat profitabilitas," imbuh Sunarso.

        Salah satu inovasi produk dan layanan yang memberikan dampak secara nyata bagi pertumbuhan FBI BRI adalah agen BRILink. Hingga akhir 2019, tercatat BRI memiliki 422 ribu agen dengan 521 juta kali transaksi finansial dengan volume mencapai Rp673 triliun atau tumbuh 31,2% yoy.

        "FBI yang dihasilkan oleh agen BRILink tercatat mencapai Rp788,7 miliar atau tumbuh 75% yoy," imbuh Sunarso.

        Baca Juga: Diburu Investor Asing, Saham Bank BRI Cetak Rekor Terus

        Pada sisi permodalan, BRI mencatat rasio CAR 22,77% yang mencerminkan modal BRI cukup kuat untuk melakukan ekspansi, baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang

        Secara likuiditas, BRI masih mempunyai ruang tumbuh, di mana rasio likuiditas BRI di akhir 2019 terjaga di level 88,98%.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: