Bisnis jasa layanan pembersih rumah tangga mulai menjamur dan diterima masyarakat. Terlebih saat musim hujan dan banjir melanda sekitar Jabodetabok yang ternyata menambah berkah tersendiri bagi pemilik jasa layanan pemberih rumah tangga ini. Seperti apa yang dialami oleh Pay Clean.
Orderan mereka pun bisa berlipat ganda dibandingkan dengan hari biasa. Sart up yangberbasis di Lampung ini pada awal 2018 sudah ekspansi ke wilayah Tangerang Selatan seperti Karawaci dan Legok sejak 12 Desember 2019 kemarin.
"Pasca banjir kemarin, order sudah full booking semua," kata Muhammad Romzon Rois, Direktur Bisnis Pay Clean.
Insiden banjir tersebut juga membuat Pay Clean sampai harus membuka layanan dadakan baru, yaitu cuci interior mobil. "Ini sebagai imbas mobil yang terendam banjir," tambahnya.
Layanan Pay Clean sendiri meliputi jasa pembersih perabotan rumah tangga, lalu kaca gedung, interior, mobil, sepatu, tas, kolam renang, dan lain sebagainya. Beragam layanan tersebut dikerjakan oleh 18 pekerja dengan tarif mulai dari Rp30.000 sampai Rp1 juta per layanan jasa pembersih.
Ia pun berharap pada 2020 ini, permintaan bersih-bersih bisa terus tinggi hingga mencapai 10.000 pelanggan di akhir tahun ini. Karena itulah ia akan memperluas areal layanan ke beberapa kota yang potensial. Seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali dan Balikpapan.
Adapun salah satu opsinya adalah dengan membuka tawaran kemitraan dengan membuka kantor kecil perwakilan Pay Clean yang nilai investasinya sebesar Rp500 juta. Mitrabisnis yang bisa mendapatkan jumlah pelanggan sesuai proyeksi, ditargetkan bisa balik modal dalam waktu satu tahun.
Selain Pay Clean, Call Clean juga merasakan hal serupa. Usaha ini mengklaim dapat kenaikan order dua kali lipat sampai tiga kali lipat dari hari biasa. Dalam sebulan, usaha rintisan yang beroperasi tahun lalu ini bisa menerima sampai 150 order.
Adapun layanan utama yang menjadi ciri khas Call Clean yakni membersihkan debu dan tungau dengan pembersih debu jenis hydro vacuum. Felixius Pranata, pemilik Call Clean menyampaikan layanannya sudah menjangkau wilayah Jabodetabek dan Bali.
Ia optimistis bisnis yang dilakoninya bakal terus berkembang. Karena itulah ia berencana untuk membuka cabang di Bandung dan Surabaya sekaligus menjadi pemasok alat pembersih debu. Dalam satu bulan ia berharap bisa mendapat sekitar 300 order.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: