Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Dinilai Punya Fasilitas Memadai dan Mampu Atasi Virus Korona, Sampai Batas Apa?

        Indonesia Dinilai Punya Fasilitas Memadai dan Mampu Atasi Virus Korona, Sampai Batas Apa? Kredit Foto: REUTERS/Mike Blake
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diah Handayani mengatakan Indonesia memiliki kemampuan dari kapasitas pencegahan dan pengendalian hingga diagnosis virus dan terapi penanganan.

        "Ada tiga rumah sakit, yaitu RS Persahabatan, Sulianti Saroso, dan RSPAD. Semua memiliki kemampuan, bahkan saat pasien mengalami kondisi pneumonia, ada alat-alat. Jadi kapasitas pelayanan kesehatan kita siap," katanya, seperti dinukil dari BBC News Indonesia, Minggu (26/1/2020).

        Baca Juga: Negatif, Dinkes DKI Konfirmasi Pasien di RSPI Sulianti Saroso Tak Terinfeksi Virus Korona

        Ia mengatakan, fasilitas kesehatan telah memadai untuk melakukan terapi pendukung bagi korban terinfeksi virus korona.

        "Dari pintu masuk penyaringan dengan thermo scanner, lalu evakuasi jika terindikasi dan isolasi. Jadi fasilitas kesehatan di Indonesia mampu," ujarnya.

        Sosialisasi Tentang Virus Korona Belum Memadai

        Beberapa warga di Jakarta dan Bali yang dihubungi BBC News Indonesia mengungkapkan belum mendapat sosialisasi resmi dan memadai dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai langkah pencegahan serta penanganan jika terjangkit virus korona.

        Jakarta dan Bali adalah dua kota besar yang mayoritas dikunjungi oleh warga negara China, baik untuk berwisata ataupun berbisnis.

        Seorang warga Ibu Kota yang bernama Fuad mengatakan mengetahui virus korona dari media massa. Ia mengungkapkan belum mendengar sosialisasi dari pemerintah mengenai langkah pencegahan dan penanganan jika terjangkit virus korona.

        "Jadi sementara waktu, saya dan keluarga akan menghindari tempat umum dan keramaian seperti mal karena hingga kita belum ada info pasti tentang langkah pencegahan supaya tidak terkena dan jika sudah terpapar," kata Fuad saat dihubungi BBC News Indonesia, Jumat 24 Januari 2020.

        Senada dengan itu, beberapa warga Bali seperti Kadek dan Wayan Martadana mengungkapkan belum mendapat sosialisasi resmi dari pemerintah.

        "Belum (ada info dari pemerintah), tidak tahu yang lainnya. Saya tahu hanya dari berita," kata Kadek.

        Walau demikian, mereka tidak merasakan kekhwatiran seperti yang dirasakan Fuad.

        Wayan menjelaskan saat ini situasi di Bali tetap berjalan normal, walaupun ada penurunan penyewaan mobil yang dilakukan oleh turis China di Bali.

        "Belum Pak (ada sosialisasi). Tidak sama sekali (khawatir)," kata Wayan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: