Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tingkat Kepuasan Masyarakat Kabupaten Merauke Tinggi, Bupati Petahana Paling Berpeluang

        Tingkat Kepuasan Masyarakat Kabupaten Merauke Tinggi, Bupati Petahana Paling Berpeluang Kredit Foto: Antara/Adiwinata Solihin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua terbilang cukup tinggi. Bupati petahana, Fredrikus Gebze pun berpeluang memimpin lagi untuk periode berikutnya. Hal itu sebagaimana hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Monitoring Development (IDM) pada pertengahan Januari 2020 lalu.

        Baca Juga: Gibran Kalah Telak di Survei, PDIP: Wajar!

        Direktur Eksekutive IDM, Fahmi Hafel menjelaskan, survei dengan teman "Siapa Sosok Bupati yang Diinginkan Masyarakat Merauke" itu dilakukan pada tanggal 10 hingga 25 Januari 2020. Survei dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling. Dimana para surveyor melibatkan 1.135 responden dari 150.110 pemilih pada Pemilu 2019. Mereka semua merupakan warga Merauke.?

        "Mereka sudah punya hak pilih dari 20 distrik di Kabupaten Merauke dengan margin of error lebih kurang sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," tandasnya dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (29/1/2020).

        Dijelaskannya, demografi responden terdiri dari 50,6 persen orang asli Papua dan 49,4 bukan orang asli Papua. Responden sendiri terdiri dari 48,3 persen laki laki dan 51,7 persen wanita. Hasilnya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke dibawah kepimpinan Bupati Frederikus Gebze dan Wakil Bupati Sularso cukuplah tinggi.

        "Yaitu 67,7 persen masyarakat puas dan hanya 32,3 persen yang tidak dan kurang puas," jelasnya.

        Lebih lanjut kata Fahmi, penilaian kinerja ini dipastikan 100 persen dinilai langsung oleh publik mulai dari segmen gender, usia, pendidikan, hingga segmen pendapatannya. Sementara untuk kepuasan di masing-masing distrik hampir keseluruhan tingkat kepuasan pelayanan publik diatas 65 persen persen dengan nilai variatif mulai 65 hingga 67 persen.

        "Begitupun dengan angka ketidakpuasan kinerja mulai dari 20 hingga 33 persen," imbuhnya.

        Meski demikian, kata dia sebanyak 49,9 persen masyarakat tidak puas dengan penanganan masalah ketenagakerjaan, sedangkan yang merasa puas sebanyak 48,5 persen. Kemudian terkait masalah penanganan jalan 47,1 persen masyarakat tidak puas, dan yang puas 52,9 persen.

        ?Penanganan infrastruktur ini kita harap masih perlu dimaksimalkan karena tingkat ketidakpuasan masyarakat masih tinggi,? tandasnya.

        Meski penanganan masalah ketenagakerjaan mengalami ketidakpuasan yang cukup tinggi, menurut Fahmi, hal tersebut masih sangat wajar. Pasalnya fenomena ini hampir dialami seluruh kabupaten/ kota, serta provinsi di seluruh Indonesia.

        Sementara itu, untuk kepuasan masyarakat terhadap kinerja lainnya cukup tinggi. Seperti penanganan masalah pertanian sebanyak 78,1 persen responden yang puas, penanganan masalah kesehatan 64,9 persen, masalah pelayanan publik 67,3 persen dan penanganan pendidikan sebesar 59,5 persen.

        ?Khusus untuk program kerja yang dijalankan Pemkab Merauke mulai dari pendidikan dan kesehatan gratis, program investasi dan pariwisata, peningkatan kapasitas birokrasi pada umumnya angka kepuasan masyarakat diatas 66,4 persen," lanjutnya.

        Melihat hasil survei tersebut, Fahmi menyimpulkan bahwa Bupati dan Wakil Bupati petahana sangatlah berpeluang untuk mencalonkan diri atau berpasangan kembali.

        "Karena mereka baru menjabat sebanyak satu periode. Hasil Pemilu 2019 menunjukkan bahwa dari total 9 partai politik yang mendudukkan wakilnya di DPRD Merauke, tidak ada satu pun partai politik yang dapat mengusung calon bupai-wakil Bupa time tanpa berkoalisi," ujarnya.

        Selanjutnya Fahmi mengungkapkan, temuan survei menyatakan bahwa masyarakat Merauke yang tahu akan adanya Pilkada 2020 akan berlangsung di daerahnya baru sebanyak 54,3 persen. Sementara mereka yang belum dan tidak tahu akan adanya Pilkada sebanyak 46,7 persen.

        "Ini artinya KPUD harus banyak bersosialisasi terkait Pilkada Merauke," imbaunya.

        Lalu, terkait apakah masyarakat mengenal nama-nama tokoh yang diperkirakan bakal menjadi calon bupati Merauke, sebanyak 77,4 persen diantaranya mengaku mengenal Bupati Fredrikus Gebze. Sedangkan mantan Bupati Romanus Mbaraka dikenal sebanyak 66,8 persen, Hendrikus Mahuze 54,3 persen, Heribertus Silibun 51,6 persen, Obeth Rumetna 53,2 persen, serta Herman Anitoe Basik-Basik dikenal responden sebanyak 49,6 persen.

        "Dan untuk keterpilihan dari enam tokoh oleh masyarakat Merauke, jika Pilkada di gelar pada hari ini dengan pertanyaan terbuka secara langsung atau berdasarkan top mind kepada 1135 masyarakat Merauke yang menjadi Responden, maka Bupati Merauke Frederikus? Gebze dipilih sebanyak 57,7 persen masyarakat Merauke, sedangkan mantan Bupati Romanus Mbaraka dipilih oleh sebanyak 17,4 persen, Hendrikus Mahuze 3,7 persen,Heribertus Silibun 2,4 persen , Obeth Rumetna 3,1persen, Herman Anitoe Basik-Basik 2,6 persen dan yang tidak memilih 13,1 persen," urainya.

        Tak hanya itu, IDM juga memotret tingkat keinginan masyarakat Kabupaten Merauke yang menginginkan Fredrikus Gebze untuk maju kembali mencalonkan diri sebagai kandidat bupati periode 2020-2025, yakni sebanyak 63,9 persen.

        ?Yang tidak menginginkan sebanyak 17,9 persen dan tidak jawab ada 18,2 persen. Jadi tingkat menginginkan kembali Frederikus Gebze maju sebagai Bupati Kabupaten Merauke masih sangat tinggi. Sehingga menjadi catatan bagi kandidat lainnya,? pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: