Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duit China Ngalir Deras ke RI, Luhut: Duit Gak Bertuhan!

        Duit China Ngalir Deras ke RI, Luhut: Duit Gak Bertuhan! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menjelaskan alasa derasnya investasi China ke Indonesia.

        Menurutnya, dalam menjali kerja sama dengan negara lain, Indonesia mendorong kerja sama dengan skema Business to Business (B to B) dibanding Government to Government (G to G).

        Sebab, sambung Luhut, skema B to B tidak akan memberatkan keuangan negara. Berbeda dengan skema G to G yang harus membebani APBN.

        "Karena kita melihara (rasio utang terhadap GDP) tetap di bawah 30%. Itu harus clear," katanya di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

        Baca Juga: Bilang Ada 'Panglima' Perampokan Jiwasraya, Demokrat Sebut Nama Luhut dan...

        Baca Juga: Bilang UU Sapu Jagat Bakal Kerek Ekonomi RI ke 6%, Luhut Kepedean?

        Lanjutnya, ia mengatakan selama ini Jepang negara yang ingin menjalin kerja sama dengan G to G. Berbeda dengan China yang lebih memilih skema B to B.

        Menurutnya, hal itu lah yang menjadi alasan banyaknya investasi China di Tanah Air. "Sebenarnya yang paling banyak minta government guarantee itu Jepang, China itu sampai hari ini belum ada proyeknya dengan government guarantee, semua masih B to B," jelasnya.

        "Tapi orang ribut saja, ini komunis segala macam. Urusannya apa, duit itu nggak ada bertuhan," sambungnya.

        Lebih lanjut, Luhut pun menegaskan bahwa siapapun bisa menjalin kerja sama dengan Indonesia. Tak terkecuali China.

        "Jadi kita kadang-kadang nggak rasional. Jadi Anda juga ke teman-teman ngomong, nggak mungkin lah. Mau China kek, mau komunis kek, mau kapitalis kek, mau apa. Ya asal ada interest-nya aja," ucapnya.

        "Kalau nggak make profit, orang kita sudah brotherhood, brotherhood ya brotherhood, (tapi) how much do i get, how much do i get. Bukan dia tanya how much do you get, dia pasti pertama tanya dirinya. How much do i get," sambung Luhut.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: