Ponsel Jeff Bezos Diretas, Pendiri Telegram Ikut Nimbrung: WhatsApp Berbahaya!
Ponsel orang terkaya dunia, Jeff Bezos, belakangan sempat ramai diretas melalui file video yang dikirim via WhatsApp. Atas kejadian tersebut, pendiri Telegram pun ikut nimbrung berkomentar. Ia menyatakan bahwa WhatsApp berbahaya.
Disebut-sebut data penting di ponsel iPhone X Bezos bocor usai ia menerima file video yang mengandung malware via WhatsApp. Facebook selaku pemilik WhatsApp mengklaim kelemahan bukan di WhatsApp melainkan di sistem operasi iOS.
Namun pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, mengatakan seandainya Bezos memakai Telegram, menurut Pavel, ia takkan kebobolan. Pavel beranggapan karena WhatsApp punya banyak bug atau celah keamanan.
Baca Juga: Pangeran Arab Retas Ponsel Jeff Bezos, Bakal Ada Serangan Balik dari Wall Street!
"Cacat keamanan ini tidak ada di layanan messaging lain di iOS. Seandainya Jeff Bezos mengandalkan Telegram ketimbang WhatsApp, dia tidak akan diperas oleh orang yang melacak komunikasinya," paparnya lebih lanjut.
WhatsApp diketahui mengandalkan penyandian atau enskripsi end to end, di mana diklaim pesan hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima. Tapi menurut Durov, teknologi itu tidak secara absolut dapat melindungi privasi user.
Ia mengklaim, ada backdoor atau pintu belakang di WhatsApp yang dimanfaatkan aparat. "Aparat tidak senang dengan enskripsi, memaksa developer aplikasi menanam celah di aplikasinya," klaim Durov.
"Saya tahu karena telah didekati beberapa dari mereka dan menolak kerja sama. Hasilnya, WhatsApp dilarang di beberapa negara di mana WhatsApp tak bermasalah dengan otoritas, yang paling mencurigakan adalah di Rusia dan Iran," imbuhnya.
Ia tidak sepakat bahwa masalah pembajakan ponsel Bezos ada di iOS seperti klaim Facebook. "Masalah ini tidak spesifik iOS tapi spesifik WhatsApp," cetus Durov.
Telegram telah menghadirkan perlindungan enkripsi di Telegram jauh sebelum WhatsApp melakukannya. Teknologi itu tak sepenuhnya aman terkait beberapa faktor.
Saat ini Telegram memiliki sekitar 300 juta pengguna, sedangkan WhatsApp 1,5 miliar. Durov pun mengakui pendapatnya mungkin agak bias.
"Beberapa pihak bisa saja mengatakan bahwa sebagai pendiri aplikasi rival, saya bias saat mengkritik WhatsApp. Tentu aja begitu. Tentu saya menilai Telegram Secret Chats secara signifikan lebih aman," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: