Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PC NU Surabaya: Eks ISIS Jangan Dipulangkan! Mudharatnya Besar

        PC NU Surabaya: Eks ISIS Jangan Dipulangkan! Mudharatnya Besar Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sikap Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang menolak pemulangan eks ISIS ke Indonesia menuai dukungan. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC-NU) Surabaya, KH Muhibbin Zuhri mengapresiasi langkah Pemkot.

        "Iya jadi posisi kita tidak setuju. Eks ISIS tidak usah dipulangkan karena mudharatnya sangat besar," katanya, Senin (10/2/2020).

        Baca Juga: Pemerintah Lebih Baik Fokus Pencegahan Corona Ketimbang Pemulangan Eks ISIS

        Menurut Muhibbin, anggota eks ISIS yang berada di Suriah sudah tidak pantas diakui sebagai WNI. Pasalnya, warga yang sudah berangkat ke Suriah dilakukan secara sadar.

        "Mereka membakar dan membuang paspor Indonesia secara sadar. Sudah tidak ingin menjadi WNI. Ya sudah tidak usah (dipulangkan)," terang dia.

        Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya ini menilai bahwa pernyataan Whisnu sakti Buana yang menolak pemulangan eks anggota dan keluarga ISIS sudah tepat. Alasannya, tidak ada yang menjamin bahwa pemulangan tersebut tidak berpotensi menjadi ancaman tumbuhnya paham radikalisme di Indonesia, khususnya Surabaya.

        "PC NU Surabaya sepakat menolak mereka kembali," tegas Muhibbin.

        Diketahui, Presiden Joko Widodo secara pribadi menolak pemulangan eks anggota ISIS kembali ke Indonesia meski belum diputuskan dalam Rapat Terbatas (Ratas).

        Sikap tersebut mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Surabaya. Whisnu Sakti Buana, Wakil Walikota Surabaya, mendukung sikap Jokowi.

        Hal tersebut berkaca pada aksi terorisme di Surabaya kurun dua tahun kemarin. Aksi ini ditengarai dari paham radikalisme.

        Tiga gereja dan Kantor Polrestabes Surabaya menjadi sasaran pada bulan Mei 2018. Sementara peringatan HUT Republik Indonesia pada 17 Agustus 2019 kemarin juga diwarnai penyerangan di Mapolsekta Wonokromo Surabaya.

        "Ini sudah tidak lagi bicara kemanusiaan. Mereka (terduga teroris) juga menyerang sekeluarga. Ini demi kedaulatan dan keutuhan negara," kata Whisnu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: