Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak memprotes anggaran untuk penyelenggaraan Formula E di Jakarta.
Ia menyebut bahwa anggaran tersebut dua kali lipat dari anggaran Formula E di Hongkong. "Besarnya anggaran pelaksanaan racing ini di Hongkong adalah HK$250-HK$300 juta, atau setara dengan Rp540 miliar dengan kurs saat ini dan mengalami defisit," katanya kepada wartawan, Selasa (11/2/2020).
Lanjutnya, ia menilai rencana anggaran Formula E di Jakarta lebih besar yakni Rp1,16 triliun. Terkait itu, ia pun mengaku heran mengapa biaya tersebut lebih besar ketimbang di Hongkong.
Baca Juga: Duh, Sudah Terpilih Jadi Anggota DPRD, Tapi Dipecat Gegara Gak Kasih Uang ke Hasto, PDIP Piye?
Baca Juga: Monas Jadi Trek Formula E, PSI Curigai....
"Hal yang menjadi pertanyaan besar adalah apa dasar biaya penyelenggaraan di Jakarta membengkak 2 kali lipat biaya di luar negeri? Sementara bahan untuk membangun ada di Indonesia seperti semen, batu dan lain-lain," tambah dia.
Lebih lanjut, ia pun menyarankan agar Formula E dilaksanakan di sirkuit yang sudah ada. Sebab, ia meyakini hal tersebut bisa menghemat anggaran pembuatan sirkuit baru.
"Sebaiknya dengan waktu yang sisa beberapa bulan sebelum 6 Juni, juga melihat anggaran yang terlalu besar dan potensi dampak kemacetan maka sebaiknya dilakukan di sirkuit yang sudah ada seperti Sentul," jelasnya.
Kemudian, ia juga bertanya-tanya soal target dari Formula E ini. Gilbert juga bertanya-tanya soal target keuntungan yang diperoleh dari Formula E.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta, ingin menaikkan jumlah turis dari rencana pelaksanaan balapan itu. Namun, pihak yang paling banyak diberikan anggaran Formula E adalah Jakarta Propertindo, BUMD yang bidang infrastruktur, dengan mengajukan anggaran Rp934 miliar.
"Karena dana paling besar dipegang oleh Jakarta Propertindo yang bisnis utamanya infrastruktur, padahal target adalah menaikkan jumlah turis atau Dinas Pariwisata ke Jakarta dan Indonesia," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil