Kasus Autopilot Tesla Model X yang Tewaskan Insinyur Apple Masih Belum Rampung
Tewasnya insinyur Apple akibat Tesla Model X yang dikendarainya menabrak beton pembatas jalan di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) masih belum rampung digodok.
Kasus yang terjadi pada Maret 2018 tersebut hingga kini masih dalam penyelidikan Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) AS.
Dilansir dari Carscoops di Jakarta, Jumat (14/2/2020), sebelumnya korban diketahui mengeluh sistem Autopilot kendaraan tidak berfungsi di lokasi tempat kecelakaan. Keluhan ini terungkap dalam sejumlah dokumen yang dirilis awal pekan ini oleh NTSB yang terus menyelidiki kecelakaan tersebut.
Baca Juga: Ada Masalah Pada Kemudi SUV Model X, Tesla Tarik 15 Ribu Unit Mobil dari Wilayah . . . .
Dokumen itu mengungkap, korban Walter Huang memberi tahu istrinya Model X berbelok ke arah pembatas jalan di km 101 (lokasi kecelakaan) sebelum dirinya meninggal di rumah sakit karena cedera. Huang juga memberi tahu saudaranya tentang masalah Autopilot dan seorang teman yang memiliki Model X.
Huang menggambarkan sistem bantuan mengemudi pada mobil telah memengaruhi kinerja kendaraan secara negatif. Di mana sistem ini membuat Model X membelok.
Bahkan, Huang telah membawa Tesla Model X-nya ke pusat layanan untuk memperbaiki kesalahan navigasi, tetapi pembuat mobil listrik tersebut tidak dapat mengidentifikai masalah dan tidak diperbaiki.
Keluarga pun menuntut Tesla dan Departemen Transportasi California karena gagal memberikan jaminan keamanan di jalan raya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: