Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2020 mengalami defisit sebesar US$0,86 miliar. Adapun total ekspor Indonesia selama bulan lalu sebesar US$13,41 miliar dan total impor sebesar US$14,28 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengatakan bahwa defisit disebabkan oleh defisit sektor migas walaupun surplus pada sektor nonmigas.
Baca Juga: Awal Tahun, Ekspor Migas RI Anjlok 28,73%. Hiks!
Menurut dia, nilai ekspor Indonesia pada Januari 2020 sebesar US$13,41 miliar atau mengalami penurunan sebesar 7,16% dibandingkan ekspor Desember 2019 yang sebesar US$14,45 miliar. Demikian juga bila dibanding dengan Januari 2019, ekspor bulan ini mengalami penurunan sebesar 3,71% atau US$13,87 miliar.
Penurunan ekspor pada Januari 2020 secara month to month (mtm) disebabkan penurunan ekspor migas sebesar 28,73%. Sementara, nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 5,33%.
"Ekspor Januari 2020 lebih kecil dibandingkan posisi ekspor Januari 2019 dan 2018," ucapnya di Jakarta, Senin (17/12/2020).
Sementara itu, menurut sektor, semua jenis ekspor secara mtm mengalami penurunan. Misalnya, migas turun 28,3%; pertanian turun 20,24%; industri pengolahan turun 3,13%; pertambangan dan lainnya turun 14,14%.
"Penurunan ekspor migas karena penurunan ekspor minyak mentah, ekspor hasil minyak, dan gas," tambahnya.
Sementara itu, nilai impor nasional pada Januari 2020 sebesar US$14,28 miliar atau turun 1,60% dibanding impor pada Desember 2019 sebesar US$14,51 miliar. Demikian juga jika dibandingkan Januari 2019 mengalami penurunan 4,78% atau sebesar US$15,03 miliar.
"Perekonomian global saat ini betul-betul belum stabil karena berbagai persoalan seperti perang dagang, fluktiasi harga komoditas yang dari waktu ke waktu turun naik," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum