Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Virus Corona Kini Sudah Tewaskan 2.470 Orang, China Catatkan Kematian Tertinggi

        Virus Corona Kini Sudah Tewaskan 2.470 Orang, China Catatkan Kematian Tertinggi Kredit Foto: Reuters/China Daily
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Virus corona atau COVID-19 telah menewaskan 2.470 orang di tingkat global hingga Senin (24/2/2020) pagi. Tercatat sebanyak 2.444 orang meninggal di China, sedangkan 8 orang lain berasal dari Iran.

        Berikut ini data korban wabah COVID-19, melansir dari situs pelaporan daring worldometers.info:

        Baca Juga: Presiden Korsel Akan Umumkan Status Tertinggi Wabah Corona

        Korban Meninggal

        China: 2.444 orang (termasuk 2 korban meninggal terbaru)
        Kapal pesiar Diamond Princes: 3 orang (termasuk 1 korban meninggal terbaru)
        Korea Selatan: 6 Orang (termasuk 4 korban meninggal terbaru)
        Jepang: 1 orang
        Hong Kong: 2 Orang
        Iran: 8 Orang (termasuk 2 korban meninggal terbaru)
        Taiwan: 1 Orang
        Prancis: 1 Orang
        Filipina: 1 Orang

        Jumlah Kasus atau Orang Terinfeksi

        China: 76.942 orang
        Kapal pesiar Diamond Princess: 691 orang (termasuk empat warga Indonesia)
        Korea Selatan: 602 orang
        Italia: 157 Orang
        Jepang: 146 Orang
        Singapura: 89 Orang
        Hong Kong: 74 Orang
        Iran: 43 Orang
        Thailand: 35 Orang
        Amerika Serikat: 35 Orang
        Taiwan: 28 Orang
        Australia: 22 Orang
        Malaysia: 22 Orang
        Jerman: 16 Orang
        Vietnam: 16 Orang
        Inggris: 13 Orang
        Uni Emirat Arab: 13 Orang
        Prancis: 12 Orang
        Kanada: 10 Orang
        Macao:
        10 Orang
        Filipina: 3 Orang
        India: 2 Orang
        Israel: 2 Orang
        Rusia: 2 Orang

        Spanyol: 2 Orang
        Belgia:
        1 Orang
        Kamboja:
        1 Orang
        Mesir: 1 Orang
        Finlandia: 1 Orang
        Lebanon: 1 Orang
        Nepal:
        1 Orang
        Sri Lanka: 1 Orang
        Swedia: 1 Orang
        Irak: 1 Orang

        Presiden China Xi Jinping mengatakan pada hari Minggu bahwa epidemi virus Corona baru adalah keadaan darurat kesehatan publik terbesar di negara komunis itu, tetapi negara-negara lain juga berjuang melawan wabah mematikan.

        "Epidemi ini adalah darurat kesehatan masyarakat terbesar sejak berdirinya Republik Rakyat pada 1949," kata Xi, seperti dikutip AFP.

        "Ini adalah krisis bagi kami dan ini adalah ujian besar," ujarnya dalam sambutan yang disiarkan stasiun televisi pemerintah.

        Dalam pengakuan yang langka, pada pertemuan untuk mengoordinasikan perang melawan virus, Xi menambahkan bahwa China harus belajar dari kekurangan nyata yang terlihat selama respons terhadap COVID-19.

        Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji Beijing karena menangani epidemi ini, tetapi China dikritik publik di dalam negeri karena membungkam peringatan dini dari seorang dokter whistleblower, Li Wenliang, yang kemudian meninggal karena virus tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: