Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duh! 11 Kecamatan di Subang Terendam Banjir

        Duh! 11 Kecamatan di Subang Terendam Banjir Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Subang -

        Akibat hujan lebat mengguyur sebagian kabupaten Subang, Jawa Barat sejak Minggu (23/2) dini hari, 11 kecamatan di Kabupaten Subang Jawa Barat terendam banjir. Bahkan, 3 kecamatan diantaranya banjir paling parah hingga mengisolasi warga seperti Ciasem, Pamanukan dan Legon. Tidak hanya tingginya curah hujan, banjir ini juga di sebabkan jebolnya sejumlah tanggul sungai Cilamaya dan Ciaseum.

        "Banjir terjadi bukan hanya tingginya curah hujan tapi ada tanggul yang jebol. Genangan air tidak hanya terjadi di jalan raya bahkan pemukiman terendam setinggi pinggang orang dewasa," jelas seorang Warga Cilamaya Kabupaten Subang, Yani (30) kepada wartawan, Rabu (26/2/2020).

        Baca Juga: PKPI: Gara-Gara Anies Kerja, Jakarta Malah Banjir

        Baca Juga: Fadli Zon Nyinyir: Pulang Ridwan Kamil, Jawa Barat Kebanjiran

        Adapun Wakil Bupati Kabupaten Subang, Agus Masykur mengatakan akibat banjir tersebut sekitar 3.500 warga mengungsi di kantor Kecamatan Pamanukan Kabupaten Subang.

        "Bantuan dari Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat telah disalurkan kepada korban banjir baik korban yang berada di posko pemgimgsian maupun di lokasi banjir melalui perangkat desa setempat," jelasnya.

        Senada dengan, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jabar Dodo Suhendar mengatakan, bantuan logistik intens disalurkan Dinsos Jabar agar kebutuhan pokok masyarakat terdampak banjir bisa terpenuhi.

        Selain mendirikan posko dapur, Dinsos Jabar mendistribusikan makanan siap saji, makanan anak, tenda gulung, selimut, kasur, tas sekolah, dan perlengkapan alat mandi.

        "Tim sudah kami kirim ke daerah-daerah yang tergenang banjir. Mereka akan berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk mendata, dan membuat daftar logistik yang dibutuhkan. Semua kebutuhan warga harus terpenuhi," jelasnya.

        Dihubungi terpisah, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar Hermansyah mengatakan bahwa bantuan logistik hanya salah satu upaya Pemda Provinsi Jabar dalam penanganan bencana banjir.?

        "BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Barat sudah menurunkan SDM (Sumber Daya Manusia) dan peralatan untuk penanganan banjir, seperti perahu karet," katanya.

        "Pemantauan kejadian bencana banjir dilakukan 24 jam dalam 7 hari. Selain pemantauan, data-data terkait bencana banjir akan di-update setiap hari," tambahnya.?

        Sejumlah upaya tersebut, kata Hermansyah, sudah menjadi semacam Standar Opersional Prosedur (SOP) Pemda Provinsi Jabar dalam penanganan bencana banjir.?

        "Soliditas sejumlah pihak, mulai dari pemda, BPBD, TNI, Polri, dan organisasi kemanusiaan bisa membuat penanganan bencana banjir di Jabar kali ini berjalan cepat dan tepat," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: