Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Negatif Corona, Ganjar Jelaskan Alasan Jenazah Dibungkus Plastik di Semarang

        Negatif Corona, Ganjar Jelaskan Alasan Jenazah Dibungkus Plastik di Semarang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seorang pasien yang menjalani observasi karena diduga terpapar virus corona meninggal di RSUP dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah. Masyarakat masih banyak yang mempertanyakan alasan jenazah dibungkus plastik padahal hasil pemeriksaan menyatakan negatif corona.

        "Kemarin yang meninggal itu H1N1 atau flu babi. Kenapa kok dibungkus plastik?" kata Ganjar usai memimpin Rapat Koordinasi Penanggulangan Dampak Virus Corona terhadap Perekonomian Jawa Tengah.

        Baca Juga: Ganjar Rajin Keliling Daerah, Modal Awal untuk 2024?

        "Ini banyak tanya kepada saya. Kenapa dibungkus plastik? Karena waktu itu kita antisipasi. Karena sudah meninggal, hasil labnya belum jadi, maka kita pakai protokol itu, dibungkus plastik," terangnya.

        Ganjar pun mendapat penjelasan dari dinas terkait mengenai kondisi terakhir pasien sebelum meninggal. Pasien laki-laki berusia 37 tahun itu sebelumnya memiliki riwayat bepergian, dia memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri yaitu baru kembali dari Spanyol dan transit di Dubai Uni Emirat Arab.

        Pasien itu mulai menjalani perawatan intensif di RSUP dr Kariadi sejak 19 Februari. Ketika menjalani observasi di ruang isolasi dengan pengawasan ketat dokter, pasien mengembuskan napas terakhir pada Minggu 23 Februari.

        Saat itu, hasil laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan masih belum keluar. Proses pemulasaraan jenazah dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan standar perlakuan pasien corona.

        Di antaranya, jenazah pasien dibungkus plastik dan dimasukkan ke peti sebelum diantar ke rumah duka untuk dimakamkan. Sehari setelah dimakamkan, hasil uji laboratorium keluar dan memastikan bahwa pasien itu negatif virus corona. Dia meninggal karena penyakit infeksi saluran pernapasan.

        "Setelah itu turun (hasil pemeriksaan laboratoriumnya) setelah dikubur. Hasilnya turun, negatif enggak corona tapi flu babi. Maka kondisi ini yang kemudian kita sampaikan pada publik," tandas Ganjar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: