WHO Desak Semua Pihak di Berbagai Negara Jangan Permainkan Alat-alat Medis
Kasus virus corona atau Covid-19 telah menjangkiti lebih 90 ribu jiwa setidaknya di 80 negara, dan terus meluas.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (3/3/2020), tercatat 90.870 orang terinfeksi Covid-19, sebagaian besar di China, pusat wabah virus corona, dan lebih 3 ribu jiwa meningal.
Baca Juga: Geram, Dirjen WHO Soroti Harga Masker dan Keselamatan Petugas Medis di Indonesia
Namun laporan kasus virus corona di Korea Selatan, Italia, dan Iran mengalami peningkatan. Ketiga negara tersebut menjadi negara paling parah di luar China.
Sementara Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan, kasus virus corona telah mengjangkiti 80.270 pada Selasa, termasuk 27.433 pasien yang masih dirawat. Sementara 49.856 pasien dipulangkan, dan 2.981 orang meninggal karena virus korona.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak masyarakat di seluruh dunia, supaya jangan menimbun masker dan peralatan pelindung lainnya, karena perlengkapan itu dibutuhkan bagi para petugas kesehatan, yang menangani virus korona.
?Kami prihatin karena kemampuan banyak negara untuk mengahadapi virus corona terhambat oleh bertambahnya gangguan terhadap pasokan yang disebabkan peningkatan permintaan, penimbunan, dan penyalahgunaan alat pelindung diri secara global,? Kata Tedros dalam penjelasan harian tentang virus corona.
Sehari setelah menyatakan dunia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dan adanya percepatan penyebaran virus di Korea Selatan, Italia, Iran dan Jepang menjadi ancaman terbesar dunia.
Tedros mengatakan, ?Kelangkaan yang terjadi menyebabkan para dokter, perawat dan petugas medis di garis depan tidak memiliki perlengkapan dan perlindungan yang memadai untuk merawat para pasien Covid-19.?
Tedros menjelaskan virus corona dan flu musiman biasa menyebabkan gangguan pernapasan dan menyebar dengan cara yang sama, akan tetapi virus korona tidak menyebar secara efisien.
Tedros juga menambahkan covid-19 menyebabkan penyakit yang lebih parah dibanding flu musiman, tapi kemungkinan masih bisa dibendung beda dengan flu musiman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto