Waduh! Palestina Israel Sama-sama Jadi Korban Virus Corona, Mana yang Terbanyak?
Pemerintah Israel mengumumkan 25 kasus baru dari orang yang terinfeksi virus corona jenis baru atau Covid-19, Selasa (9/3/2020) waktu setempat. Total kasus infeksi di Israel kini menjadi 75.
Melansir laman Haaretz, di antara 25 orang Israel yang didiagnosis adalah seorang pria berusia 60-an tahun yang mengunjungi Amerika Serikat (AS) dan melakukan kontak dengan seseorang yang kemudian didiagnosis dengan virus.
Baca Juga: Diduga Terpapar Corona, Israel Kurung Ribuan Tentara
Pria itu kembali ke Israel dengan penerbangan El Al dari New York pada 2 Maret. Seorang lainnya yang terpapar diketahui pernah mengunjungi Kedutaan Besar Amerika di Tel Aviv.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas langkah ekonomi Israel yang dapat mengatasi wabah jika virus semakin meluas di sana.
"Kami memasuki krisis corona dan situasi kami lebih baik daripada kebanyakan negara di dunia. Kami telah mengambil langkah-langkah, seperti membangun dana NIS 4 miliar untuk membantu bisnis yang dirugikan oleh korona," kata Netanyahu.?
"Hampir semua makanan datang melalui laut sehingga tidak ada alasan untuk menyerbu supermarket. Ada lebih dari cukup makanan dan akan ada lebih dari cukup makanan," ujarnya menambahkan.
Kementerian Kesehatan Israel menyatakan pihaknya telah melarang acara yang mendatangkan lebih dari dua ribu orang. Pemerintah juga melarang warga mengunjungi rumah sakit dan panti jompo.
"Perlunya mengadakan acara secara umum harus dipertimbangkan, dan jumlah ini diharapkan akan diperbarui sesuai dengan perkembangan," ujar pernyataan Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, Palestina mencatatkan jumlah kasus sebanyak 29. Pekan lalu, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan keadaan darurat di kota Betlehem dan Jericho di Tepi Barat atas dugaan kasus virus corona.
Kementerian Otoritas Palestina mengatakan sebuah hotel di Betlehem dikarantina karena sejumlah kasus yang diduga berada di sana.
Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaileh mengatakan pihaknya memutuskan untuk mengaktifkan rencana darurat di wilayah gubernur Betlehem dan Jericho, pekan lalu. Karenanya, semua lembaga pendidikan dan pusat pelatihan di Kegubernuran Betlehem ditutup selama 14 hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: