Politisi Partai Gerindra Kamrussamad menilai penurunan harga minyak dunia yang mencapai level terendah membawa dua dampak terhadap Indonesia.
Ia mengatakan dampak positif dari penurunan harga minyak dunia akan menjadi stimulus alami bagi perekonomian.
“Tapi dari sisi lain, dapat berdampak perluasan defisit fiskal. Ini karena setiap penurunan 1 dolar AS per barrel Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) akan memperluas defisit fiskal antara Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar,” ujarnya kepada wartawan, Senin (13/4/2020).
Baca Juga: Perintah Jokowi ke Sri Mulyani: Segera Cairkan BLT Corona, Nanti Kita Dilihat Ngomong Aja!
Baca Juga: Emang Enak! Hina Jokowi, 2 Orang di Jabar Jadi Tersangka
Menurutnya, penurunan harga minyak ikut mendorong deflasi di sektor pembiayaan transportasi. Atas alasan tersebut, perlu adanya penyesuaian harga BBM.
“Karena beban keuangan Pertamina juga akan jauh lebih ringan dalam pembiayaan impor minyak,” lanjunya.
Lebih lanjut, ia meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menjelaskan secara detail terkait kondisi BBM di Tanah Air, termasuk keuntungan pemerintah jika harga BBM tidak diturunkan.
“Menteri Keuangan Sri Mulyani harus jujur kepada rakyat keuntungan apa yg diperoleh pemerintah dengan penurunan harga minyak, dengan prinsip good governance,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil