PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk secara resmi mencatatkan (listing) sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (15/4/2020) dengan kode saham BBSS.
Pertama kali diperdagangkan, saham BBSS mendapat respons positif dari pasar sehingga harganya mampu tumbuh 35 persen dari posisi harga penawaran yang telah ditetapkan sebesar Rp120 per saham. Catatan ini tentu patut diapresiasi mengingat kondisi pasar bahkan perekonomian nasional sejauh ini masih dalam tekanan pandemi virus Covid-19 yang membuat aktivitas ekonomi dan keuangan di masyarakat cenderung slowdown.
Baca Juga: 5 Perusahaan Melantai di Bursa Saham saat Pandemi Corona
Dengan proses listing ini, Bumi Benowo resmi tercatat sebagai emiten ke-25 yang melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) di sepanjang tahun 2020 ini. Sementara secara akumulatif, Bumi Benowo menjadi emiten ke-690 dalam sejarah pasar modal Indonesia.
Sebagaimana diketahui, kondisi pasar modal dalam beberapa waktu terakhir masih terus dalam bayang-bayang pelemahan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun terhitung minus 26,2 persen hingga akhir pekan lalu, yaitu tanggal 09 April 2020.
Meski demikian, dalam kondisi pasar yang kurang kondusif tersebut, BBSS terbukti mampu merealisasikan target dana IPO sebesar Rp150 miliar yang telah ditetapkan sejak awal proses IPO berjalan.
"Kita bisa lihat bahwa di tengah kondisi global, regional maupun dalam negeri yang sedang dalam kondisi tidak kondusif akibat ancaman virus Covid-19, target-target dalam pelaksanaan IPO bisa terealisasi dengan baik. Kami sangat bersyukur atas capaian tersebut," ujar Direktur Utama PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk, Felix Soesanto, di Jakarta, Rabu (15/4/2020).
Sesuai rencana, perseroan akan mengalokasikan 88 persen dari perolehan dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi untuk membeli tanah seluas 58.719 m2 di Kebomas, Gresik, di Jawa Timur. Nilai itu setara dengan Rp130,61 miliar. Sementara, dana sisanya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja pengembangan usaha.
"Pembelian tanah yang akan dilakukan merupakan upaya kami dalam menambah persediaan lahan (landbank) dan nantinya akan dibangun menjadi pengembangan area pergudangan," tutur Felix. Pada 2019 lalu, Bumi Benowo juga telah menambah landbank sebanyak 6.683 m2 dan 2.250 m2. Dengan demikian, setelah IPO, total landbank yang dimiliki perseroan mencapai 10 hektare.
Selain menerbitkan saham, perseroan juga menerbitkan 650.000 waran sebagai pemanis (sweetener) bagi investor IPO perusahaan dengan rasio 2:1 atau berarti setiap pembeli 2 lembar saham BBSS, investor akan mendapatkan 1 lembar waran. Waran tersebut akan diterbitkan dengan harga pelaksanaan Rp200 dan dapat dieksekusi/exercise oleh investor antara bulan Oktober 2020 sampai dengan April 2021.
Selanjutnya, berdasarkan laporan keuangan BBSS periode akhir September 2019, perseroan memiliki aset senilai Rp106,59 miliar yang terdiri dari aset lancar Rp83,55 miliar dan aset tidak lancar Rp23,04 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Puri Mei Setyaningrum