Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mantan Bosnya ada di Istana, Wajarkah Ojol Jadi Anak Emas?

        Mantan Bosnya ada di Istana, Wajarkah Ojol Jadi Anak Emas? Kredit Foto: Antara/Audy Alwi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Government and Political Studies (GPS), Gde Siriana Yusuf ikut menyoroti perlakuan istimewa kepada ojek online (Ojol) di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

        Sebab, ia mengatakan mantan bos Gojek Indonesia, Nadiem Makarim saat ini menjadi orang Istana atau pembantu Presiden Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.

        Terkait itu, ia mengatakan hingga saat ini di level kementerian terdapat kebijakan yang bertabrakan terkait pengoperasian ojek online di tengah pandemik Covid-19.

        Baca Juga: Luhut Izinkan Ojek Online Angkut Penumpang, Pengamat: Ini Menyesatkan!

        Baca Juga: Catut Nama Ahok, Jubir Jokowi Langsung Kena Semprot Eks Menteri SBY

        “Dari sisi aturan, Kemenhub keluarkan aturan bolehkan ojol angkut penumpang, aturan yang bertentangan dengan aturan Kemenkes bahwa ojol hanya diperbolehkan angkut barang,” katanya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Jumat (17/4/2020).

        Sambungnya, ia mengatakan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengacu kepada Permenkes No 9/2020 dan UU No 6/2018 tentang Kedaruratan Kesehatan, ojek online dilarang membawa penumpang dalam rangka mencegah penyebaran virus corona baru.

        “Secara asas hukum Permenkes ini bersifat khusus (lex specialis) dalam konteks saat wabah Covid-19,” jelasnya.

        Tak hanya itu, ia juga membuka keistimewaan lain yang diberikan pemerintah terhadap ojol. Yakni, kampanye galang dana kepada ojol oleh Telkomsel dan PT Pertamina. Diketahu, kedua perusahaan ini adalah milik negara.

        “Wajar jika masyarakat berpikir apakah ini karena bos ojol jadi pembantu presiden? Jangan salahkan masyarakat atau tuduh masyarakat hoax, perilaku kalianlah (pemerintah) yang lukai hati masyarakat,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: