Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Zona Merah Corona Meluas, Bupati Bogor: Setiap Hari Ada yang Tertular

        Zona Merah Corona Meluas, Bupati Bogor: Setiap Hari Ada yang Tertular Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tren angka kasus virus corona (Covid-19) di Kabupaten Bogor dalam sepekan terakhir terus meningkat.

        Bupati Bogor Ade Yasin selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menyatakan meski berbagai upaya pencegahan terus dilakukan, namun setiap hari masih saja terjadi penularan. Pihaknya kesulitan mendeteksi Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.

        Baca Juga: Pemudik dari Jakarta Positif Corona saat Rapid Test di Blora, Jawa Tengah

        “Saya ingin menunjukkan data seminggu terakhir. Tanggal 10 April ada 29 positif corona, 11 April 33 orang, 12 April 36 orang, 13 April 38 orang, 14 April 45 orang, 15 April 50 orang, 16 April 52 oang, dan 17 April 56 orang. Setiap hari ada yang tertular," kata Ade dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/4/2020).

        Dengan kondisi tersebut membuat 16 dari 40 kecamatan yang ada di wilayahnya masuk zona merah (ditemukan kasus positif).

        "Sampai 17 April 2020 sudah 16 kecamatan masuk zona merah Covid-19. (Dengan rincian) Kecamatan Cibinong ada 12 orang, Gunungputri 9 orang, Bojonggede 8 orang, Cileungsi 7 orang, Ciampea 4 orang, Babakanmadang 2 orang, Citereup 2 orang, Kemang 2 orang, Parungpanjang 2 orang, Tajurhalang 2 orang, Ciawi 1 orang, Ciomas 1 orang, Ciseeng 1, Gunungsindur 1 orang, Jonggol 1 orang, Leuwisadeng 1 orang," ungkapnya.

        "Apalagi sekarang ada yang disebut OTG atau orang tanpa gejala. OTG adalah orang sudah tertular Corona tetapi tidak menunjukkan gejala sudah tertular seperti batuk, pilek, demam, sesak, dan sebagainya," tambah bupati Bogor.

        Saat ditanya alasan Pemkab Bogor tak memunculkan data jumlah OTG yang diperkirakan jumlahnya cukup tinggi seperti daerah lain, Ade mengaku kesulitan karena OTG sulit dideteksi.

        "OTG bisa ada di sekeliling kita. Justru kita harus waspada dengan OTG karena OTG itu enggak ketahuan bahkan orangnya sendiri enggak tahu kalau dia OTG. Jadi waspadalah," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: