Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erick Thohir Bilang Ada Mafia Alkes, Adian: Oknum BNPB atau BUMN?

        Erick Thohir Bilang Ada Mafia Alkes, Adian: Oknum BNPB atau BUMN? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi PDIP Adian Napitupulu merespons pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang diketahui menyebut alat kesehatan (Alkes) didominasi mafia di masa pandemi virus Corona (Covid-19).

        Melalui Staf Khususnya Arya Sinulingga, Erick menyebut 90 persen bahan baku Alkes berasal dari impor. 

        Terkait itu, Adian meminta Erick untuk mengungkap siapa sosok yang disebut mafia Alkes. Sebab, tudingan Erick bisa menjadi liar dan menyasar siapa pun.

        Baca Juga: Bu Susi Kasih Erick Thohir Kiat-Kiat Lawan Mafia Impor, Santai Tapi Beringas!

        Baca Juga: Erick Pasang Perwira Tinggi TNI AL Jadi Komut Pelindo I

        "Tanpa ada angin badai, tiba-tiba Erick Thohir sebagai Menteri BUMN berbicara tentang mafia alkes. Pernyataan adanya mafia adalah pernyataan serius yang bisa menyasar ke siapa pun," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/4/2020).

        Menurut dia, pernyataan Erick pada 'mereka yang mendominasi', berpotensi dicerna masyarakat mengarah ke dua lembaga negara yang terkait dalam penanganan wabah virus corona, yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Usaha Milik Negara.

        "Aneh tidak, BNPB yang keluarkan rekomendasi impor, BUMN ikutan mendominasi impor. Tapi Menteri BUMN-nya sekarang bicara bahwa ada yang mendominasi impor alkes. Jadi sebenarnya siapa mafianya Pak Menteri?," ujarnya.

        Lanjutnya, ia mengira jika ungkapan Erick tertuju pada oknum BNPB. Namun, adanya kemungkinan sang menteri menegur anak buahnya.

        "Tapi bisa juga Erick sedang menegur oknum atau BUMN di bawah Kementriannya," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: