Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Intelektual Inspiratif yang Dimusuhi Orde Baru itu Telah Pergi

        Intelektual Inspiratif yang Dimusuhi Orde Baru itu Telah Pergi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        University of Melbourne memberikan penghormatan atas meninggalnya salah satu ilmuwan dan intelektual terkemuka Arief Budiman. Ia adalah sosok intelektual, aktivis dan pengajar yang banyak mengkritik pemerintahan Soeharto di medio 1970-1980 an. Bahkan, ia sempat dikucilkan oleh kampusnya sendiri karena sikap kritisnya.

        Untuk diketahui, sepulang dari Amerika Serikat usai mendapat gelar PhD bidang Sosiologi dari Universitas Harvard, ia menjadi dosen di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Namun, akibat terlalu menentang Soeharto dan kroni-kroninya, ia terpaksa mengundurkan diri sebagai pengajar dan melanjutkan karir ke Australia, tepatnya di Universitas Melbourne.

        Arief Budiman meninggal di Ungaran (Jawa Tengah) hari Kamis (23/4/2020) di usia 79 tahun, meninggalkan istrinya Leila Chairani Budiman, seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki dan beberapa orang cucu.

        Arief Budiman pernah menjadi tenaga pengajar di University of Melbourne dari tahun 1996-2008, demikian dikatakan oleh petinggi UniMelb Prof Vedi Hadiz dalam pernyataan yang dikeluarkan Asia Institute atas nama universitas tersebut.

        Baca Juga: Soeharto Presiden Favorit, Partai Berkarya: Potret Jujur!?

        Menurut Vedi Hadiz yang juga berasal dari Indonesia, Prof Arief Budiman merupakan pendiri studi Indonesia di universitas tersebut dan mereka yang mengenalnya pasti mengenal dia dengan rasa bangga.

        "Arief dikenal dengan seseorang yang memiliki integritas dan keberanian, hal yang membuatnya sering berurusan dengan pemerintah Indonesia di masa Orde Baru."

        "Dia adalah seorang akademisi aktivis dalam arti sebenarnya, dan menjadi mentor bagi banyak akademisi, termasuk saya." tambah Vedi.

        "Saya bangga bisa mengenal dia dengan baik. Saya juga senang bisa mengunjungi dia beberapa kali dalam tahun-tahun terakhir, selama dia menderita sakit yang panjang." kata Vedi lagi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: