Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PSBB di Tengah Ramadan, Konsumsi LPG Diperkirakan Tumbuh 6%

        PSBB di Tengah Ramadan, Konsumsi LPG Diperkirakan Tumbuh 6% Kredit Foto: PT Pertamina (Persero)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan migas pelat merah, PT Pertamina (Persero), memprediksi kebutuhan LPG meningkat sekitar 6% selama Ramadan tahun ini. Peningkatan ini karena adanya permintaan selama Ramadan sekaligus serta adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga akan lebih banyak aktivitas memasak di rumah.

        VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menyatakan bahwa Pertamina telah menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi kenaikan tersebut. Mulai dari menjaga ketahanan stok hingga meningkatkan pelayanan melalui layanan antar atau Pertamina Delivery Service.

        Baca Juga: Pertamina Bakal Bor 44 Sumur Baru Blok Rokan di 2021

        "Fokus utama kami adalah memastikan bagaimana kebutuhan energi masyarakat, baik BBM maupun LPG, terpenuhi," jelasnya di Jakarta.

        "Pada Ramadan kali ini, dengan memprediksi kebutuhan LPG akan meningkat, kami juga menambah ketahanan stok hingga di level 19 hari dan memberi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan LPG dengan tetap berada di rumah saja," lanjutnya.

        Untuk kemudahan masyarakat mendapatkan LPG, Pertamina telah menyediakan jumlah agen siaga 3.178 titik pangkalan siaga sebanyak 38.285 titik baik untuk LPG subsidi dan nonsubsidi. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk membeli LPG di pangkalan resmi ataupun SPBU di sekitarnya untuk mendapatkan harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah daerah setempat.

        Fajriyah menambahkan, Pertamina juga tetap siaga mengamankan pasokan BBM di sepanjang jalur utama tol maupun arteri. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, seluruh SPBU di jalur utama tetap beroperasi untuk mengamankan pasokan BBM bagi angkutan logistik, sembako, alat kesehatan, serta angkutan kebutuhan penting lainnya yang diperbolehkan beroperasi.

        Fajriyah menuturkan, pada Ramadan kali ini Pertamina memprediksi konsumsi BBM akan berada di kisaran 110.034 KL/day atau turun 20% dibandingkan kondisi normal. Angka ini jauh di bawah konsumsi pada Ramadan tahun lalu yang mencapai sekitar 138.318 KL/day.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: