Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Di-Blacklist AS, Perusahaan Ini Malah Ketiban Cuan Barangnya Dibeli Orang Terkaya Dunia!

        Di-Blacklist AS, Perusahaan Ini Malah Ketiban Cuan Barangnya Dibeli Orang Terkaya Dunia! Kredit Foto: Getty Image
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Persahaan milik orang terkaya dunia, Amazon dilaporkan telag membeli 1.500 kamera termal dari sebuah perusahaan China yang telah di blacklist oleh AS. Hal ini atas tuduhan membantu pemerintah China dalam menahan dan memantau kaum Uighur dan minoritas Muslim lainnya, menurut Reuters pada Rabu pagi sebagaimana dilansir Business Insider di Jakarta, Kamis (30/4/2020).

        Kamera tersebut diklaim mampu memonitor suhu pada manusia dari jarak jauh dengan membaca tanda tangan panas. Karena demam merupakan gejala awal umum dari virus corona.

        Baca Juga: Pantau Suhu Tubuh Karyawan, Amazon Andalkan Kamera Inframerah

        Teknologi ini digunakan sebagai cara untuk mencegah penyebaran penyakit. Amazon milik Jeff Bezos telah menerapkan teknologi serupa pada karyawan di toko Whole Foods di AS.

        Menurut laporan, Amazon telah menghabiskan hampir USD 10 juta (Rp150,47 miliar) untuk kamera. Sebanyak 500 dari 1.500 yang dibeli dimaksudkan untuk digunakan di Amerika Serikat.

        Perusahaan tersebut bernama Zhejiang Dahua Technology yang masuk daftar hitam oleh pemerintah AS. Baik Dahua maupun Amazon tidak mengkonfirmasi pembelian tersebut.

        Dahua, perusahaan China yang masuk daftar hitam oleh Departemen Perdagangan AS, dituduh membantu penganiayaan terhadap orang-orang Uighur di Xinjiang, Tiongkok.

        Suku Uighur adalah etnis minoritas Muslim di China, dan hidup di bawah pengawasan ketat dari pemerintah China. Lebih dari satu juta orang Uighur diyakini telah dikirim ke kamp dan penjara "pendidikan ulang", tempat mantan tahanan merinci pengalaman mengerikan dengan penyiksaan dan eksperimen medis.

        Dahua adalah satu di antara lebih dari dua lusin perusahaan yang masuk daftar hitam Amerika Serikat pada Oktober 2019.

        Meskipun perdagangan dengan perusahaan-perusahaan ini legal, pemerintah AS memperingatkan bahwa “transaksi apa pun dengan entitas terdaftar membawa 'bendera merah' dan merekomendasikan agar perusahaan AS akan dilanjutkan dengan peringatan."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: