PT Pupuk Indonesia (Persero) sepanjang kuartal I-2020 mencatakan pertumbuhan produksi produk pupuk sebesar 14,15%. Sampai 31 Maret 2020, produksi pupuk perseroan mencapai 3.104.341 ton.
Bila dikomparasi dengan periode sebelumnya, angka produksi tersebut meningkat sebesar 2.664.924 ton. Total produksi tersebut terdiri dari 2.070.140 ton urea, 688.196 ton NPK, 132.473 ton SP-36, 212.262 ton ZA, dan 1.270 ton ZK.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan, pertumbuhan tersebut karena kondisi pabrik yang dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi.?
Baca Juga: 2019 Gak Ada Corona, Laba Bersih Pelindo II Cuma Naik Secuil
"Kinerja produksi kami selalu menunjukan pertumbuhan di setiap tahunnya, terutama sejak berbagai upaya transformasi dicanangkan 2017. Peningkatan volume produksi salah satunya juga disebabkan pengoperasian pabrik Amurea II yang mulai komersial sejak Agustus 2018," jelas Aas, Kamis (30/4/2020).
Aas menegaskan, produksi Pupuk Indonesia diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya untuk sektor tanaman pangan.
"Bila kebutuhan untuk subsidi dan sektor pangan dalam negeri sudah terpenuhi dan stoknya dipastikan aman, baru kita akan menjual hasil produksi ke sektor komersial maupun ekspor," jelas Aas.
Kapasitas produksi Pupuk Indonesia sendiri mencapai total 14.012.500 ton per tahun untuk segala jenis pupuk, dengan rincian 9.362.500 ton urea, 3.380.000 ton NPK, 500.000 ton SP-36, 750.000 ton ZA, dan 20.000 ton ZK.
Tak hanya pupuk, produksi non-pupuk perseroan juga mengalami peningkatan di tiga bulan pertama tahun ini. Tercatat produksi non-pupuk mencapai 1.872.026 ton, lebih tinggi dibanding produksi periode sama tahun lalu sebesar 1.504.810 ton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: