Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Begini Cara Mendapat Cuan di Tengah Pandemi

        Begini Cara Mendapat Cuan di Tengah Pandemi Kredit Foto: Freepik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Krisis finansial yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 diprediksi telah melewati puncaknya. Beberapa indikator memperlihatkan pasar finansial Indonesia mulai kembali rebound. Namun, pasar baru benar-benar akan kembali bergairah bila vaksin Covid-19 telah ditemukan. 

        "Fluktuasi pasar akan kembali stabil bila ada sentimen positif yakni melandainya kurva tingkat penyebaran virus Covid-19 dan vaksin baru ditemukan," kata Soni Wibowo dalam keterangan pers pada Selasa (5/5/2020).

        Di pasar spot, Rupiah kembali menguat ke Rp15.157 per dolar AS pada akhir April lalu, setelah sempat di titik terendah di Rp16.741 per dolar AS pada awal April. Sementara, obligasi Indonesia diprediksi menguat seiring dengan turunnya yield (imbal hasil) SUN selama pekan lalu.

        Melihat kondisi pasar finansial yang mulai membaik, meskipun fluktuasi masih belum cukup stabil, Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif PT Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengatakan, investor dapat mengambil kesempatan untuk berinvestasi di surat utang berharga (SBN) maupun reksa dana pendapatan tetap (fixed income).

        Baca Juga: Emas, Pilihan Investasi dan Lindung Nilai di Masa Covid-19

        Hal ini dilandasi dari tingkat imbal hasil (yield) obligasi negara tenor 10 tahun yang mencapai 8%. Angka ini terbilang angka yang menarik bagi para investor, dibandingkan dengan yield obligasi sejumlah negara lainnya yang rata-rata di bawah yield obligasi Indonesia. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif, meskipun diprediksi turun pada level 2,3-2,4%.

        “Ini momen baik untuk investasi di obligasi, karena yield-nya sangat menarik. Untuk jangka pendek dan menghindari volatilitas yang belum stabil, sebaiknya memilih reksa dana pendapatan (fixed income) yang bisa dicairkan kapan saja”, ungkapnya. 

        Salah satu produk reksa dana pendapatan tetap yang masih memberi return yang positif adalah Bahana Asian Bond Fund IBI yang menorehkan return sebesar 1.43% selama satu bulan atau 7.6% selama satu tahun.

        Soni menjelaskan, kinerja Asian Bond Fund IBI (ABF) selalu membeli obligasi di saat market turun, sehingga bisa mengimbangi harga obligasi. Jadi ketika market rebound, ABF umumnya selalu positif.

        Baca Juga: Covid-19 Terus Gentayangi Investasi, Tapi Reksa Dana Ini Bisa Dilirik

        Adapun pilihan lain reksa dana pendapatan tetap, Bahana TCW menawarkan reksa dana Kehati Lestari, Makara Prima, PTS Generasi Gemilang, Asia Bond Fund IBI, MES Syariah Fund, dan Ganesha Abadi.

        Sementara, bagi investor yang ingin memilih reksa dana saham, Soni menyarankan agar para investor mengalokasikan dana investasinya secara bertahap untuk tujuan jangka panjang, karena volatilitas pasar saham yang masih tinggi.

        Sebagai acuan investasi, Soni mengutarakan agar investor membagi porsi investasinya sebesar 50% di obligasi atau reksa dana pendapatan tetap, 25% pada reksa dana saham, dan 25% di reksa dana pasar uang yang juga berguna sebagai cadangan kas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: