Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terungkap! Ini Alasan Sarinah Lakukan Transformasi Gedung, Sampai Akhirnya McDonald's Sarinah Tutup

        Terungkap! Ini Alasan Sarinah Lakukan Transformasi Gedung, Sampai Akhirnya McDonald's Sarinah Tutup Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Bogor -

        McDonald's Sarinah Thamrin akan ditutup secara permanen mulai Minggu (10/5/2020) malam karena Manajemen Gedung Sarinah ingin mengubah strategi bisnis.

        Corporate Secretary PT Sarinah (Persero), Haslinda Triekasari membeberkan, alasan dilakukannya transformasi gedung Sarinah sebagaimana yang diinstruksikan oleh Kementerian BUMN. Bukan hanya sekedar pembaruan dan penyegaran, melainkan juga sebuah perwujudan sejarah perdagangan ritel Indonesia yang lahir dari cita-cita luhur para pendiri bangsa ini. 

        Filosofi Soekarno sangat mendalam, ia bercermin dari pengasuhnya. "Sarinah telah mengajari saya, mendidik saya untuk mengerti bahwa segala sesuatu di negeri ini tergantung rakyat kecil," katanya.

        Baca Juga: McDonald's Sarinah Jadi Saksi Bisu Banjir, Bom, Hingga Kerusuhan Jakarta

        Transformasi Sarinah pada intinya sebut Linda, adalah kembali ke khitahnya dengan tetap menjaga keutuhan warisan para pendiri bangsa, namun dengan kemasan dan eksistensi kekinian dan yang menjanjikan pertumbuhan usaha berkelanjutan di masa depan.

        Di sisi lain, gedung yang telah berusia lebih dari setengah abad ini memang sudah saatnya direnovasi, untuk menjaga kekokohan struktur dengan mempertimbangkan Golden Rule terkait dengan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup. "Sebenarnya rencana renovasi sudah lama dicanangkan namun baru saat ini mulai digulirkan," jelasnya.

        Terkait dengan jadwal renovasi yang rencananya akan mulai bulan Juni 2020, namun karena belum redanya wabah COVID-19 maka pekerjaan renovasi dimulai dengan pekerjaan desain, arsitektur, pemetaan, audit teknis dan lain-lain yang tidak menimbulkan kerumuman (crowd). 

        "Yang kemudian baru dilanjutkan dengan konstruksi fisik. Kondisi yang sedang kita hadapi saat ini dimanfaatkan Sarinah untuk kegiatan perancangan tersebut," imbuh Linda.

        Diharapkan jika wabah usai maka pekerjaan konstruksi bisa segera dimulai secara bertahap. Pada kesempatan yang tepat, pihaknya akan umumkan ke masyarakat peta arah dan cetak biru transformasi Sarinah, dan mengharapkan restu serta dukungan seluruh masyarakat Indonesia dan para pengunjung maupun wisatawan ke Sarinah.

        "Sebagai dampak renovasi ini dan dalam menjaga Golden Rule maka secara fisik gedung harus dikosongkan dan pembongkaran gerai-gerai penyewa juga perlu dilakukan, termasuk gerai McDonald's," jelasnya. Pihaknya tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas pengertian dan kerja samanya. 

        "Mohon doa restu agar Sarinah sebagai department store historis bangsa ini bergeliat kembali dan bersama masyarakat menuju masa depan yang lebih baik, terutama dalam meraih kebangkitan brand dan produk lokal dengan kualitas global, maupun produk global dengan konten lokal dalam  rantai nilai (value chain) UMKM unggulan nasional," katanya.

        Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, banyak hal yang harus dibenahi (oleh Sarinah). Pembaharuan perlu dilakukan untuk dapat tetap bersaing, namun dengan tidak meninggalkan nilai sejarah dari Sarinah itu sendiri.

        “Sarinah sebuah project yang diciptakan Pak Soekarno yang luar biasa. Sarinah hari ini harus ada Sarinah ke depan. Karena itu Pak Jokowi sendiri bersama saya mendiskusikan bagaimana supaya konsep ritel ini lebih friendly kepada Indonesia, artinya keberpihakan pada merek lokal dan hasil UKM yang dikuratorkan," ujar Erick.

        Sarinah merupakan department store modern pertama Indonesia bahkan di Asia Tenggara didirikan pada tahun 1962 dan beroperasi tahun 1966. Nama Sarinah diabadikan dari nama pengasuh setia proklamator RI Bung Karno yang memiliki bakat menyulam dan mewakili berjuta rakyat Indonesia yang terampil dalam home industri kreatif. 

        Pendirian Gedung Sarinah sebagai Retail Store Modern pertama tersebut, dilandasi atas semangat kebangsaan dan kepedulian Bung Karno terhadap home industry. 

        Pembangunan yang  terletak di pusat kota Jakarta, bersamaan waktunya dengan pembangunan Gedung Gelora Bung Karno (GBK), Semanggi, Monas dan Mahakarya lainnya, merupakan proyek mercusuar yang manfaatnya terus dirasakan hingga kini meskipun Bung Karno telah tiada. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: