Warga Belgia Antre di Toko Setelah Lockdown Dibuka, Pemerintahnya: Ini Tidak Menggembirakan
Sejumlah pertokoan di Belgia kembali dibuka pada Senin (11/5/2020) setelah tutup selama 50 hari akibat pemberlakuan lockdown. Warga Belgia rela mengantre selama beberapa jam sebelum toko dibuka untuk berbelanja pertama kalinya sejak lockdown diberlakukan pada 18 Maret lalu.
Menteri Kesehatan Belgia, Maggie De Block menyatakan keprihatian atas laporan mengenai antrean panjang di sejumlah pertokoan. Dia mendorong seluruh warga Belgia untuk tetap mematuhi aturan untuk menjaga jarak sosial.
Baca Juga: Loh Bukan Obat? Warga Belgia Malah Diharuskan Makan Kentang Goreng saat Pandemi Corona
"Ini tidak terlalu menggembirakan," ujar De Block, dilansir Anadolu Agency.
Toko perabot dan olahraga menjadi sasaran utama bagi warga Belgia di pinggiran kota untuk berbelanja. Sementara, di pusat kota warga ramai mendatangi toko pakaian dan toko pengecer nonmakanan.
Para pelanggan rela menghabiskan waktu selama berjam-jam untuk mengantre sepanjang ratusan meter. Pemilik toko menetapkan kebijakan bahwa pelanggan harus menyelesaikan transaksi mereka dalam 30 menit.
Sebagian besar toko tetap memberlakukan aturan untuk mencegah penyebaran virus corona. Mereka mengharuskan seluruh pelanggan maupun karyawan untuk mengenakan masker. Mereka juga memberlakukan aturan jaga jarak sosial dengan mengatur antrean di kasir.
Beberapa toko pakaian menutup ruang ganti dan menawarkan kebijakan pengembalian tanpa syarat jika barang yang dibeli tidak sesuai dengan pelanggan. Nantinya pakaian yang dikembalikan tersebut akan disemprot desinfektan dan dikarantina.
Pemerintah Belgia telah melonggarkan lockdown secara bertahap. Setelah pertokoan diizinkan buka, warga berharap pemerintah dapat kembali membuka sekolah. Namun, pemerintah menyatakan akan melonggarkan lockdown secara lebih lanjut jika statistik penularan virus corona mengalami penurunan yang stabil.
Menurut data terbaru dari Layanan Kesehatan Masyarakat Federal, dalam 24 jam terakhir ada 368 kasus infeksi baru dengan 62 kematian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: