Jalangkote adalah sebuah makanan khas Makassar yang mirip pastel dan terbuat dari tepung terigu di dalamnya diisi dengan taoge dan mie.
Jalangkote berasal dari kata 'jalang' yang berarti jalan dan “kote’” yang berarti berkotek-kotek atau teriak. Jalangkote dulunya dijajakan oleh anak kecil yang berjualan keliling dari rumah ke rumah sambil berjalan kaki.
Baca Juga: Update Corona di Sulsel: 50 Kasus Positif, Terbanyak di Makassar
Hal inilah yang menyebabkan makanan ini disebut jalangkote. Sekilas, jajanan ini mirip dengan pastel. Perbedaannya terletak pada kulitnya. Bila kulit Pastel lebih tebal, kulit Jalangkote tidak terlalu tebal. Sehingga, tekstur kulit dari kuliner Makassar satu ini cukup garing atau crispy.
Jika pada umumnya pastel berisi bihun dengan wortel, jalangkote berbeda. Isian dari jalangkote adalah wortel, kentang, tauge, dan juga laksa yang dipadu dengan bawang putih, bawang merah, dan diberi bumbu.
Ada juga yang membuat jalangkote dengan bahan-bahan dari telur rebus dan daging cincang. Untuk kulitnya terbuat dari tepung terigu, santan, telur, mentega dan tidak lupa garam.
Tak hanya itu, isian jalangkote juga bisa daging cincang yang ditumis bersama potongan ubi jalar putih yang dipotong kecil berbentuk dadu dan toge.
Selain itu dari segi penyantapan, jalangkote juga berbeda dari pastel. Jika biasanya pastel dimakan dengan cabai rawit, jalangkote disantap dengan sambal cair yang merupakan kombinasi dari cuka dan juga cabai. Rasanya gurih-gurih asam yang sangat enak.
Kunci kenikmatan jalangkote terletak pada sambalnya yang terbuat dari air cuka, air sisa tumisan isian Jalangkote, bawang putih, gula, cabe besar untuk memberikan warna, dan cabai kecil untuk sensasi rasa pedas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: