Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bener Juga Nih AHY Soal New Normal: Jangan Sampai Buntung!

        Bener Juga Nih AHY Soal New Normal: Jangan Sampai Buntung! Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap penerapan New Normal di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 harus didasari dengan kajian matang tentang kesiapan dan kedisiplinan.

        Menurutnya, hasil penelitian menunjukan wilayah yang menerapkan protokol kesehatan ketat, cenderung bisa menekan pandemi berkepanjang, korban dan jumlah kematian lebih sedikit. Begitu juga dengan ekonomi paska pandemi lebih tinggi.

        "Aturan ketat & disiplin bisa selamatkan nyawa & ekonomi," kicaunya dalam akun Twitternya, Kamis (28/5/2020).

        Baca Juga: Alamak!! Menko Polhukam Habis Dihajar Orangnya AHY...

        Baca Juga: Indonesia Lagi Dihantui Corona, Tegas Anak Buah AHY: Kita Gak Butuh TKA China!

        Sambungnya, dari kesimpulan itu didasarkan pada kajian statistik dan sejarah ekonomi-politik global saat menghadapi Spanish Flu (1914-1919) yang diungkap oleh peneliti MIT (AS) sebagai pelajaran untuk krisis Covid-19 saat ini.

        "Belajar dari sejarah tersebut, wacana pembukaan kembali aktivitas sosial-ekonomi hrs benar2 didasarkan pd kajian matang ttg kesiapan dan kedisiplinan kita menghadapi era New Normal. Jangan sampai berharap untung, malah buntung. Pertumbuhan ekonomi haruslah untuk hidup masyarakat," cuitnya lagi.

        Diketahui, Presiden Jokowi akan menerjunkan pasukan TNI dan Polri ke 1.800 titik di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota untuk mendisiplinkan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan demi menuju kondisi normal baru.

        "Mulai hari ini akan digelar oleh TNI dan Polri, pasukan untuk berada di titik-titik keramaian dalam rangka mendisiplinkan, lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan sesuai PSBB. Akan digelar di 4 provinsi dan 25 kabupaten kota mulai hari ini," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: