Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Air Laut Pasang, Perum Perindo Pastikan Tidak Ganggu Aktivitas Bisnis Perusahaan

        Air Laut Pasang, Perum Perindo Pastikan Tidak Ganggu Aktivitas Bisnis Perusahaan Kredit Foto: Vicky Fadil
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) memastikan naiknya permukaan air laut atau banjir rob tidak mengganggu aktivitas bisnis perusahaan.

        Sesuai peringatan dini dari Pusat Meteorologi Maritim dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada Rabu, 3 Juni 2020, pukul 18.00 WIB, hingga 5 Juni 2020 mendatang akan ada gelombang tinggi air laut disejumlah wilayah pesisir perairan utara Pulau Jawa.

        Baca Juga: Perum Perindo Agresif Serap Ikan dari Nelayan di Tengah Wabah Covid-19

        Sekretaris Perusahaan Perum Perindo, Boyke Andreas, mengatakan bahwa fenomena air laut yang meluap ke daratan ini berdampak di beberapa pelabuhan perikanan yang dikelola Perum Perikanan Indonesia.

        "Dampak gelombang tinggi air laut menggenangi kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan dan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta. Namun, kami memastikan aktivitas di setiap lini bisnis usaha tetap berjalan dengan baik," jelasnya dalam keterangan yang diperoleh, Kamis (4/6/2020).

        Boyke menambahkan, beberapa langkah antisipatif Perum Perindo tengah diterapkan di beberapa segmen bisnis kepelabuhanan di sejumlah pelabuhan perikanan dalam menghadapi banjir rob.

        "Salah satunya kami bekerja sama dalam penyediaan pompa banjir dengan Unit Pelayanan Terpadu Kementerian Kelautan dan Perikanan," tambahnya, Kamis (4/6/2020).

        Boyke melanjutkan, selama ini mesin pendingin raksasa atau cold storage dan pabrik es tidak terganggu banjir rob. Pasalnya, lokasi bangunan berada pada level yang lebih tinggi. Namun, ada beberapa kegiatan usaha yang membutuhkan perhatian lebih ketika banjir rob melanda. Di antaranya, kegiatan penyediaan listrik, air dan dock kapal di pelabuhan perikanan.

        Dalam hal ini, Boyke menuturkan pihaknya tengah mempersiapkan tanggul sementara di sejumlah area strategis tersebut agar tidak mengganggu kegiatan usaha di dalam kawasan pelabuhan perikanan, apalagi di masa pandemi Covid-19 ini yang memasuki era new normal sehingga adanya fenomena air pasang ini juga membuat pihaknya melakukan persiapan ekstra.

        "Langkah pencegahan dan persiapan ekstra perlu kami lakukan agar air laut pasang yang menggenangi pelabuhan perikanan tidak berdampak juga pada kesehatan para karyawan dan para tenan sebagai pemangku kepentingan kami yang berlokasi di pelabuhan perikanan," lanjutnya.

        Tanggul memang ampuh untuk menangkal rob dan menurutnya upaya preventif melalui tanggul buatan ini bersifat sementara dan khusus di area tertentu segmen usaha Perum Perindo. Pasalnya, untuk tanggul sesungguhnya seperti pembangunan tanggul di area Muara Baru telah digagas oleh Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Pemerintah Provinisi DKI Jakarta serta pihak terkait lainnya.

        Proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall ini dikenal dengan sebutan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Adapun Muara Baru merupakan salah satu titik prioritas dalam proyek Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: