Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bisnis Kargo AP II Terbang Tinggi Selama Pandemi Covid-19

        Bisnis Kargo AP II Terbang Tinggi Selama Pandemi Covid-19 Kredit Foto: Indoplaces.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pembatasan penerbangan dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 dilakukan pada 7 Mei – 7 Juni 2020 sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No. 04/2020 yang diperpanjang dengan No. 05/2020.

        Sepanjang periode tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II dan maskapai fokus pada angkutan kargo di tengah pembatasan penerbangan bagi perjalanan orang.

        Dalam periode pembatasan tersebut, volume angkutan kargo di 19 bandara perseroan diperkirakan mencapai angka 34 juta kg. Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta, jumlahnya mencapai 27 juta kg.

        Baca Juga: Polemik Antrean Penumpang di Soetta Di-Bully Netizen, AP II Keluarkan Pembelaan Ini

        President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, sesuai peraturan, memang tidak ada pembatasan bagi penerbangan kargo.

        “Tidak ada pembatasan bagi kargo. Justru diperluas. Maskapai yang mengoperasikan pesawat dengan konfigurasi penumpang, dapat khusus mengoperasikan penerbangan kargo, dengan memuat kargo di kabin penumpang," jelas Awaluddin.

        AP II selalu berkoordinasi dengan stakeholder untuk menjaga pengelolaan di pergudangan serta aspek lainnya. Memastikan kargo tertangani dengan baik.

        “Dalam waktu 1 bulan, atau sejak 7 Mei hingga 7 Juni 2020, volume angkutan kargo memang tidak sebanyak kondisi normal. Namun, volume yang mencapai 34 juta kilogram ini mencerminkan bisnis angkutan kargo di industri penerbangan tetap terjaga. Masih ada peluang tumbuh pada tahun ini,” ujar Awaluddin.

        Selain maskapai penumpang yang mengoperasikan penerbangan kargo, juga ada maskapai yang memang mengoperasikan pesawat kargo (freighter) di bandara AP II. Yaitu My Indo Airlines, Cargo Lux dan K-Mile Air.

        AP II saat ini memiliki dua perusahaan afiliasi yang bergerak di bisnis kargo. Yakni PT Angkasa Pura Kargo (kepemilikan saham 99,99 persen) dan PT Gapura Angkasa (kepemilikan mayoritas 46,26 persen).

        “Kami memastikan pengelolaan dan pengiriman kargo di bandara-bandara PT Angkasa Pura II, dapat tetap lancar di tengah pembatasan penerbangan,” tutur Awaluddin.

        Uji Coba Aplikasi Travelation

        Hari ini, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto meninjau Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk melihat operasional dan kesiapan bandara menuju fase new normal. Termasuk, melihat aspek kesiapan pelayanan terhadap penumpang.

        Untuk menjaga ketaatan terhadap prosedur dan meningkatkan customer experience, AP II melakukan pengecekan secara digital, terhadap dokumen-dokumen yang wajib dimiliki calon penumpang pesawat, sebagai syarat terbang.

        Dalam hal ini, AP II telah memiliki satu inovasi yang akan diterapkan di masa new normal. Yakni, aplikasi Travelation.

        Melalui aplikasi ini, calon penumpang pesawat bisa mengunggah (upload) dokumen syarat penerbangan seperti hasil tes RT-PCR atau rapid test, KTP lalu surat keterangan perjalanan dan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM), untuk kemudian dilakukan pengecekan secara digital. Travelation dapat diakses di http://travelation.angkasapura2.co.id.

        “Pengecekan dokumen secara digital cukup baik. Mungkin bisa dikaji untuk juga diintegrasikan dengan airlines,” ujar Dirjen Novie.

        Mulai Senin (8/6/2020) besok, simulasi penggunaan Travelation diperluas dengan menggandeng penumpang Citilink Indonesia. Sebelumnya, sudah melibatkan penumpang Garuda Indonesia.

        Awaluddin mengatakan, uji coba akan terus dilakukan hingga aplikasi Travelation sempurna dan siap diluncurkan.

        “Mulai besok, uji coba dilakukan untuk penumpang di sejumlah penerbangan Citilink di Terminal 2 Soekarno-Hatta dan penumpang Garuda di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Aplikasi Travelation ini membuat proses pemeriksaan dokumen perjalanan di bandara lebih praktis, efisien, dan cepat di tengah prosedur yang dijalankan dengan ketat di bandara, saat pandemi Covid-19,” terang Awaluddin.

        Secara perdana, Travelation akan diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta lalu menyusul di bandara-bandara lain di bawah AP II.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: