Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gegara Jadi Menhan Elektabilitas Prabowo Anjlok? Bisa Terpental dari...

        Gegara Jadi Menhan Elektabilitas Prabowo Anjlok? Bisa Terpental dari... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkan elektabilitas mantan Calon Presiden 2019 Prabowo Subianto paling diminati masyarakat.

        Namun, meski begitu, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu justru terjun bebas dari survei Februari lalu yang berada di angka 22,2 persen dan menjadi 14,1 persen.

        Menurut Ahmad Khoirulm, bila tidak bisa mengantisipasi tren tersebut justru elektabilitas Prabowo akan disusul kandidat lain.

        Baca Juga: Oh Rupanya Gara-gara Ini Elektabilitas Prabowo Terjun Bebas

        Baca Juga: Prabowo Disentil PKS, Gerindra Panas: Makan Uang Haram Korupsi Sapi Jadi Dungu?

        Bahkan, ia mengatakan Prabowo bisa terpental dari deretan sosok potensial yang memenangkan kontestasi pemilihan presiden 2024 mendatang.

        "Jika Prabowo tidak bisa mengantisipasi tren tersebut, namanya berpotensi tenggelam dan terpental dari posisi nomor wahid dalam sejumlah survei elektabilitas Pilpres 2024," kata Umam melalui pesan singkatnya, Selasa (9/6/2020).

        Lanjutnya, ia menuturkan jika penurunan yang signifikan ini menempatkan Prabowo pada kelas yang sama dengan beberapa Kepala Daerah seperti Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo.

        "Sebab, dengan penurunan sekitar 8 persen, elektabilitas Prabowo sebenarnya sudah berada di kelas yang sama dengan Ganjar dan Anies," tuturnya.

        Selain itu, ia memprediksi jika survei Indikator mengindikasikan bahwa Prabowo tidak mampu mengkapitalisasi posisinya sebagai Menteri Pertahanan secara optimal.

        Menurutnya, dengan menjadi Menhan seharusnya Prabowo memiliki peluang untuk dapat meningkatkan elektabilitasnya.

        Ditambah, saat ini pandemi virus corona baru (COVID-19) yang saat ini membuat masyarakat menyorot kinerja secara keseluruhan unsur pemerintah.

        "Meski Prabowo punya "public office" tapi itu tidak jaminan elektabilitasnya terjaga. Karena "public office" yang ia tempati itu, tidak membuatnya bisa meng-exercise otoritas dan kewenangannya dalam kebijakan publik yang terkait dengan kehidupan masyarakat sehari-hari di tengah pandemik," ucapnya.

        Ia menilai jika perbedaan perolehan hasil survei Prabowo tidak jauh berbeda dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jakara Anies Baswedan, yang berada di atas 10 persen.

        "Meskipun secara prosentase berbeda, tapi elektabilitas mereka tidak terpaut jauh mengingat margin of error dari survei ini berkisar +-2,9 persen. Artinya, dalam rentang naik turunnya margin of error +-2,9 persen tersebut, elektabilitas mereka tidak jauh berbeda" tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: