Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi kinerja sektor pertanian tangguh di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Pasalnya, ujar Ridwan, berdasarkan hasil penelitian Universitas Padjajaran, sektor yang paling tangguh di seluruh dunia dan juga Indonesia, di masa pandemi Covid-19 adalah sektor pertanian.
Dari statistik Jawa Barat, orang yang terkena Covid-19 adalah rata-rata orang kota sehingga orang makin ke desa dan ke kabupaten itu kasus Covidnya juga makin sedikit karena tidak berkerumun.
Baca Juga: Januari-Mei 2020, Cuma Ekspor Pertanian yang Naik
"Pertanian, peternakan, perikanan pokoknya semua yang terhubungan dengan alam itu ternyata tidak terpengaruh terlalu besar. Oleh karena, kami mendukung penuh apapun kebijakan Pak Menteri Pertanian. Mudah-mudahan kehadiran Pak Menteri memberikan semangat kepada kami karena kami ini terus meningkatkan swasembada pangan," kata Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil ini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Kang Emil mengaku optimis bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dapat memperkokoh swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jabar bersama Kementan memiliki terobosan yang sama dalam memajukan sektor pertanian ke depan khususnya menjawab kondisi pasca Covid-19.
"Kami membangun digitalisasi pedesaan dan di sektor pertanian memperkuat teknologi pertanian berbasis teknologi tinggu. Misalnya, teknologi pertanian memakai drone dan kami juga punya aplikasi bisa mengetahui antara pasar pertanian dengan tanah koordinat itu bagaimana bisa disinkronkan," ujarnya.
Menurut Emil, inovasi teknologi pertanian berbasis digital adalah syarat utama dalam menyesuaikan kebutuhan ke depan. Sebab, selama ini petani hanya menggunakan feeling dalam berusaha tani dan mengetahui perkembangan harga pangan.
"Kalau yang lakunya kentang, di mana-mana nanam kentang. Padahal, kemiringannya tidak cocok dan kualitas tanah tidak cocok. Jadi, aplikasi yang sedang kita bangun itu akan menginformasikan pasar di mana, produk pertanian yang lagi naik apa, dihubungkan dengan geografis lahan nanti di-match-kan dengan produk yang pas," terangnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjamin keamanan dan meningkatkan ketahanan pangan pasca Covid-19 khususnya di Provinsi Jabar. Kementan melalukan karantina pertanian yang baik melalui online sistem sehingga sesudah Covid-19 atau perlambatan-perlambatan yang lain diakibatkan Covid-19 dipastikan nantinya akselerasi ini akan kembali muncul dengan baik.
"Saya ingin menyanpaikan hari ini bersama Gubernur Jawa Barat berbagai hal akibat dampak Covid-19, khususnya dalam mengakselerasi pertanian untuk menjawab kepentingan masyarakat lebih khususnya Jawa Barat, kita telah sepakat sama-sama mengakselerasinya," katanya.
"Kita sepakat untuk kompak melakukan upaya-upaya agar masyarakt tetap produktif walau hidup dalam kondisi baru sesudah Covid-19," tegas Syahrul.
Selain akselerasi perkarantinaan, Syahrul mengungkapkan terobosan Kementan dalam meningkatkan produksi pangan sehingga swasembada pangan kokoh, yakni dengan meningkatkan berbagai ragam produksi pangan (tidak hanya pangan pokok) dan meningkatkan produk turunan. Dengan demikian, sudah saatnya cara bertani dengan membangun klaster tertentu sesudah Covid-19 sehingga tidak hanya fokus pada beras, tetapi juga berbagai macam pangan dapat diproduksi dan diolah menjadi banyak produk turunan.
"Saya ingin. Karena itu, hari ini bersama Gubernur Jawa Barat kami sepakat melakukan berbagai akselerasi agar masyarakt tetap produktif walau hidup dalam kondisi normal baru sesudah Covid-19" ungkapnya.
"Saya juga mengapresiasi Pak Gubernur Jabar dengan segala upaya yang ada serius mempersiapkan after Covid-19 atau dalam kondisi Covid-19 agar masyarakat tetap produktif di bidang pertanian," pungkas Syahrul.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum