Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jika Perang dengan China, India Siap Akan...

        Jika Perang dengan China, India Siap Akan... Kredit Foto: Foto/Reuters
        Warta Ekonomi -

        Insiden bentrokan tentara India dan China di Lembah Galwan, Ladakh, berbuntut panjang. Hubungan kedua negara itu semakin memanas dan di ambang perang. India mengaku tak takut jika harus perang menghadapi China.

        Sampai saat ini, kedua belah pihak mengaku jadi korban. India menyebut tentaranya dipukuli hingga mati dan dimutilasi oleh tentara China. Kejadian ini merujuk dari alat pukul berpaku yang digunakan tentara China.

        Tercatat, 20 tentara India tewas terbunuh pada perkelahian Senin malam kemarin di perbatasan Himalaya. Korban sebanyak itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak perseteruan antara China dan India pada tahun 1975 silam.

        Baca Juga: Sengketa di Laut China Selatan, Moeldoko Beberkan RI Pilih... 

        Di lain pihak, China mengaku korbannya lebih banyak, yakni 43 orang. Namun, Negeri Tirai Bambu tidak menjelaskan secara rinci apakah semua tentaranya terbunuh dalam baku hantam dengan tentara India.

        Peristiwa mutilasi ini menjadi puncak kemarahan Negeri Bollywood seperti dilaporkan India Today. Pihak pemantau HAM Delhi menekan Perdana Menteri India, Narendra Modi, melakukan pembalasan terkait peristiwa ini.

        Kedua belah pihak saling tuduh soal siapa yang memicu lebih dulu pertengkaran di lembah itu. Kepala pejabat tentara masing-masing pihak dikabarkan telah berjumpa pada Rabu kemarin untuk mengatasi situasi. Namun hasilnya masih belum dapat dikonfirmasi.

        Modi menyatakan negaranya terluka dan marah pasca-20 tentaranya tewas di perbatasan Himalaya. Dia memperingatkan China jika India telah memberikan kuasa pada tentaranya untuk merespons tiap kekerasan baru yang terjadi.

        Modi mengadakan pertemuan dengan para pemimpin partai oposisi untuk mendiskusikan krisis itu beberapa jam setelah China membebaskan 10 tentara India, termasuk dua mayor yang ditahan.

        "Angkatan bersenjata telah diberikan kebebasan untuk mengambil semua langkah yang diperlukan," tegas Modi. 

        Di lain tempat, warga India sangat antusias melihat India mendapat angin segar. Pasalnya, Amerika Serikat berpihak kepada mereka. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mendukung India. Dia menuduh China sebagai pihak yang telah meningkatkan ketegangan.

        Pihak Beijing mengatakan India seharusnya tidak meremehkan ketegasan China dalam melindungi kedaulatan teritorialnya. Hal itu diungkapkan setelah diskusi antara Wang Yi dan mitranya dari India, Subrahmanyam Jaishankar. 

        Juru bicara Menteri Hubungan Luar Negeri India, Anurag Srivastava, mengatakan kedua pihak akan mengatasi masalah ini dengan penuh tanggung jawab.

        "Membuat klaim berlebihan dan tidak dapat dipertahankan sangat bertentangan dalam hal ini," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: