Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup naik tipis sebesar 2,81 poin atau 0,04% ke level 7.083,28 pada perdagangan di Selasa (7/1). Hal ini rupanya disebabkan oleh sejumlah faktor baik nasional maupun regional yang menyebabkan investor menahan diri.
Dilansir Rabu (8/1), frekuensi perdagangan saham pada sesi tersebut tercatat sebanyak 1.005.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 16,92 miliar lembar saham senilai Rp9,54 triliun. Sebanyak 267 saham naik, 352 saham menurun, dan 328 tidak bergerak nilainya.
Baca Juga: Saham Bergerak Tak Wajar, Prasidha Aneka (PSDN) Bilang Begini ke BEI
Empat sektor yang menjadi pengerek bursa adalah sektor teknologi yang naik sebesar 1,12 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor industri yang masing- masing naik sebesar 0,93 persen dan 0,25 persen.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan pasar tengah bimbang akibat sejumlah dinamika perekonomian baik global maupun nasional.
Dari Amerika Serikat (AS) misalnya, pasar tengah menyoroti arah kebijakan dari Donald Trump. Sosok presiden terpilih itu dikabarkan akan menerapkan kebijakan tarif impor tinggi selama masa jabatannya.
Namun, terdapat isu bahwa rencana tersebut tidak akan tidak seagresif yang dikhawatirkan sebelumnya. Trump dikabarkan mempertimbangkan tarif hanya untuk sektor-sektor strategis demi keamanan nasional.
Adapun Trump sendiri membantah dengan tegas kabar tersebut. Hal ini membuat pasar menahan diri dan menunggu kepastian arah kebijakan usai pelantikannya nanti di 20 Januaroi 2025.
Dar Indonesia, pasar tengah mengkhawatirkan nasib realisasi penerimaan pajak tahun sebelumnya yang tidak memenuhi target di 2024. Pelaku pasar khawatir hal serupa akan terjadi pada tahun ini menyusul ketidakpastian ekonomi global, sehingga mengharapkan kebijakan mitigasi dari pemerintah untuk mencapai target fiskal.
Baca Juga: Gesit Alumas Lepas Seluruh Kepemilikan Saham di Alakasa Industrindo (ALKA), Ini Tujuannya
Adapun China memberikan angin segar dengan pemerintahannya yang tengah berkomitmen untuk mendorong stabilitas pasar dengan meminta reksa dana besar untuk meningkatkan pembelian saham, yang memberikan dorongan positif pada bursa regional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement