Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suku Bunga Tinggi, Harga Emas Ditekan Kuatnya Ekonomi AS

Suku Bunga Tinggi, Harga Emas Ditekan Kuatnya Ekonomi AS Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga emas dunia kembali mencatatkan penurunan pada penutupan perdagangan di Selasa (7/1). Penguatan dolar hingga kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah menjadi biang kerok utama investor emas menarik diri.

Dilansir Rabu (8/1), harga emas spot mengalami koreksi hingga 0,5% ke US$2.647,59 per ons setelah sempat naik lebih dari satu persen. Emas Berjangka Amerika Serikat (AS) sedikit memberikan harapan dengan naik tipis sebesar 0,6% ke US$2.662,60.

Baca Juga: Dari Timbunan Tak Berguna Menjadi Tambang Emas: Bagaimana Perusahaan Bisa Memegang Kendali Atas Data yang Mereka Miliki

Wakil Presiden Zaner Metals, Peter Grant mengatakan bahwa harga emas mengalami tekanan usai munculnya sinyal terbaru bahwa suku bunga tak akan dipangkas oleh Federal Reserve (The Fed).

Data lowongan pekeraan tercatat meningkat 259.000 menjadi 8,098 juta di November 2024. Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja tetap solid meskipun laju perekrutan sedikit melambat.

“Data ini mengindikasikan ekonomi masih kokoh. Namun, inflasi yang berpotensi meningkat dapat membuat bank sentral mempertahankan suku bunga tinggi hingga Maret," ungkap Grant.

Dolar yang juga masih kuat juga turut menekan harga emas. Sifat investasinya yang dapat memiliki imbal hasil tak hanya menekan daya tarik emas sebagai aset safe-haven namun juga membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Meski begitu, pasar kini menaruh harapan terhadap pembelian emas oleh bank sentral global serta data laporan pekerjaan hingga risalah rapat dari The Fed. Hal ini akan memberikan gambaran terkait dengan perekonomian dari AS.

Baca Juga: PBNU Resmi Bentuk BUMN, Siap Kelola Tambang Ormas di Kaltim

Selain itu, pasar juga menaruh ekspektasi terhadap arah kebijakan yang akan dibawa oleh Donald Trump. Ketidakpastian mengenai kebijakan tarif memunculkan kekhawatiran akan dampak inflasi yang bisa mempengaruhi keputusan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: