Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Survei Soal Menteri yang Layak Di-Reshuffle Karena Tak Becus Kerja di tengah Pandemi

        Ini Survei Soal Menteri yang Layak Di-Reshuffle Karena Tak Becus Kerja di tengah Pandemi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Periskop Data Muhamad Yusuf Kosim menyebut beberapa menteri di Kabinet Jokowi- Ma'ruf Amin layak dicongkel atau di-reshuflle karena tidak menonjol kinerjanya. Beberapa bidang kementerian yang disorot oleh masyarakat diantaranya, pertama bidang ekonomi yang terus menurun akibat dari pandemi Covid-19.

        Selain itu adalah Menteri Kesehatan Terawan yang dinilai tidak begitu menenangkan publik.

        "Dengan adanya Covid-19 ekonomi terus menurun, Menteri Tenaga Kerja yang menghadapi tingginya pengangguran, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan. Yang paling disorot Menteri Kesehatan dalam menangani pandemi. Yang pertama kita buat masyarakat tenang dulu, apalagi dalam kondisi new normal yang secara umum kmasyarakat ketakutan, ini antisipasinya seperti apa," kata Kosim, Senin, 22 Juni 2020.

        Sebelumnya, Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) merilis hasil survei persepsi publik terhadap kinerja para pembantu Jokowi. Meski 68,3 persen masyarakat menyatakan puas terhadap kepemimpinan Jokowi-Maruf Amin, sebanyak 75,6 persen masyarakat Indonesia menginginkan segera ada perombakan kabinet Indonesia Maju.

        Sejumlah bidang yang dianggap kurang memuaskan di antaranya ekonomi, politik dan hukum. Lima menteri yang mendapatkan penilaian kurang memuaskan masyarakat yaitu Menteri kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, Menteri Agama Fachrul Razi, Menko bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menkumham Yasonna H Laoly, Menteri Kesehatan dokter Terawan Agus Putranto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: