Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Benarkah Jakarta Masuk Zona Hitam?

        Benarkah Jakarta Masuk Zona Hitam? Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wilayah DKI Jakarta dikabarkan kembali masuk zona hitam Covid-19, demikian sejumlah pesan berantai yang beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp dan unggahan di media sosial.

        Pesan itu menyertakan pula gambar yang diunggah oleh salah satu pengguna Facebook pada Selasa (23/6/2020). Gambar dalam pesan itu menunjukkan peta jakarta yang diberi ilustrasi virus berwarna merah sehingga menyerupai titik-titik kawasan rawan COVID-19. 

        Baca Juga: Surabaya Zona Hitam, Bu Risma Bagaimana?

        Selain gambar peta, penyebar pesan juga menambah narasi di bawahnya:

        "DKI kembali Zona Merah, Bogor Zona Hitam. Welcome back Corona.... Hati2 ya & tetap jaga kesehatan, jagan lengah ...."

        Tapi, benarkah DKI Jakarta kembali masuk zona merah COVID-19?

        Gambar peta pesan berantai tersebut memang berasal dari laman corona.jakarta.go.id. Hanya saja, ilustrasi itu bukanlah data terbaru pada pekan ketiga Juni 2020. Ilustrasi tampilan persebaran COVID-19 dengan virus berwarna merah menjadi tampilan peta sebaran kasus COVID-19 di Jakarta pada April 2020.

        Namun, tampilan peta kasus COVID-19 di Jakarta telah diperbarui dan lebih sederhana dengan gambar titik-titik merah, kuning, serta titik lain berwarna biru. Titik berwarna merah menunjukkan area lokasi pasien positif COVID-19. Sedangkan titik kuning menunjukkan area bersatus sedang menunggu hasil. Kemudian, titik berwarna biru adalah tanda rumah sakit rujukan COVID-19.

        Titik-titik yang ada di peta terbaru itu tidak secara detail menggambarkan alamat rumah pasien, melainkan lokasi wilayah kelurahan tempat tinggal pasien.

        Hingga Rabu (24/6), kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta tercatat 10.277 kasus. Rinciannya, terdapat 1.349 pasien yang sedang dirawat, 5.322 pasien sembuh, 628 pasien meninggal dan sebanyak 2.978 terinfeksi lain yang melakukan isolasi mandiri.

        Berdasarakan data Gugus Tugas COVID-19, pada Rabu (24/6) wilayah DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan jumlah kasus terbanyak se-Indonesia yaitu 10.277 kasus. Kemudian, diikuti oleh Jawa Timur dengan jumlah kasus 10.115 kasus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: