Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dr Fauci Bilang Kasus Corona AS Bisa Bertambah 100 Ribu Per Hari

        Dr Fauci Bilang Kasus Corona AS Bisa Bertambah 100 Ribu Per Hari Kredit Foto: Reuters/Brian Snyder
        Warta Ekonomi, Washington -

        Peneliti penyakit terkemuka Dr. Anthony Fauci mengatakan kepada Senat Amerika Serikat (AS) bahwa ia "tidak akan terkejut" jika kasus baru virus corona di negara itu mencapai 100.000 per hari.

        Bersaksi di hadapan komite Senat tentang upaya untuk membuka kembali sekolah dan bisnis, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular itu mengkritik negara-negara bagian karena tidak menghiraukan tolok ukur yang diperlukan untuk membuka kembali wilayahnya dari pembatasan Covid-19, dan mengatakan kasus virus corona akan meningkat sebagai akibatnya.

        Baca Juga: Kenapa AS Ngebet Borong Rudal S-400 Rusia? Terungkap Jawabannya

        "Jelas kita tidak memegang kendali saat ini," katanya sebagaimana dilansir BBC, memperingatkan bahwa tidak banyak warga Amerika yang memakai masker atau melakukan penjarakan sosial.

        Selama penjelasannya, Fauci mengatakan sekira setengah dari semua kasus baru berasal dari empat negara bagian.

        "Saya tidak bisa membuat prediksi yang akurat, tetapi itu akan sangat mengganggu, saya akan menjamin itu," katanya kepada Senator Elizabeth Warren.

        "Karena ketika Anda mengalami wabah di satu bagian negara bagian meskipun di bagian lain negara itu mereka baik-baik saja, mereka rentan."

        "Kami tidak bisa hanya fokus pada daerah-daerah yang mengalami lonjakan. Itu membuat seluruh negara dalam bahaya," tambahnya.

        Sebelumnya, gubernur New York mengatakan hampir setengah dari semua warga AS harus melakukan karantina sendiri jika mereka mengunjungi negara bagian itu.

        Pada Selasa (30/6/2020), kasus Covid-19 di AS meningkat lebih dari 40.000 dalam satu hari untuk keempat kalinya dalam lima hari terakhir.

        Lonjakan, yang terjadi sangat besar di negara-negara selatan dan barat, telah memaksa sedikitnya 16 negara bagian untuk menghentikan atau menunda rencananya untuk membuka kembali wilayahnya. Florida, Arizona, Texas dan California adalah empat negara bagian yang dirujuk oleh Dr Fauci sebagai yang paling terdampak saat ini.

        Bagi beberapa negara bagian, beberapa langkah baru muncul lebih dari sebulan setelah mereka mulai membuka kembali perekonomian mereka.

        Pada Senin (29/6/2020) Fauci memperingatkan bahwa AS "tidak mungkin" untuk mengembangkan kekebalan kawanan terhadap virus corona bahkan ketika vaksin sudah tersedia, yang ia perkirakan terjadi pada awal 2021.

        Dia mengatakan ini karena kombinasi vaksin yang berpotensi hanya efektif sebagian, dan sejumlah besar orang AS yang mungkin menolak untuk mendapatkannya.

        "Ada perasaan umum anti-sains, anti-otoritas, anti-vaksin di antara beberapa orang di negara ini - persentase yang sangat besar dari orang-orang, secara relatif," katanya, menyerukan lebih banyak pendidikan untuk mempromosikan kepercayaan pada vaksin.

        Dr Fauci menambahkan bahwa ia dengan senang hati akan "puas" dengan vaksin yang hanya 70% hingga 75% efektif pada awalnya.

        Menurut situs CDC, kekebalan kawanan tercapai ketika "proporsi populasi yang cukup kebal terhadap penyakit menular (melalui vaksinasi dan atau penyakit sebelumnya) untuk membuat penyebarannya dari orang ke orang tidak mungkin".

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: