Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Kena Tipu! Borong 6,7 Juta Masker, Eh Ternyata Palsu!

        Pemerintah Kena Tipu! Borong 6,7 Juta Masker, Eh Ternyata Palsu! Kredit Foto: Scmp.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Hong Kong menelan pil pahit setelah 6,7 juta masker yang dibelinya ternyata adalah masker palsu. Dilansir dari South China Morning Post, untuk memborong masker-masker tersebut, pemerintah mengeluarkan dana hingga 15 juta dolar Hong Kong. 

        Masker yang diberi label Medicom itu dibeli melalui Departemen Logistik Pemerintah (GLD) Hong Kong. Sebagian besar masker itu pun sudah didistribusikan ke sebelas departemen pemerintahan.

        Baca Juga: Tahu Ada Buruh Bawa 17 Masker, Ganjar Berikan Uang Rp500 Ribu

        Petugas bea cukai mengatakan, pemakaian merek Medicom oleh oknum ditujukan untuk mengecoh dan menyesatkan konsumen. Pihak Medicom Asia sendiri mengklaim belum pernah memasok masker ke GLD sejak awal tahun 2020 ini.

        Baca Juga: Nice! Bukan Cuma Hari Ini, Emas Global Berpeluang Terus Meroket!

        Kepala Kontrol Perdagangan Bea Cukai Hong Kong, Mak Yuk-kam, mengonfirmasi bahwa saat ini ada dua pria dan dua wanita yang ditangkap karena melanggar Undang-Undang Deskripsi Perdagangan. Mereka adalah bos perusahaan impor dan direkturnya, serta dua karywan perusahaan lain yang memasok topeng ke GLD. Keempat oknum tersebut saat ini telah dibebaskan dengan jaminan selagi menunggu proses penyelidikan lebih lanjut.

        "GLD telah meminta departemen untuk tidak menggunakan masker dan telah mengatur agar produk dikembalikan. Sejauh yang kita tahu, GLD sedang memulai tindakan untuk memulihkan dari pemasok terkait semua kerugian dan kerusakan," ungkap Mak, dikutip pada Jumat, 3 Juli 2020.

        Investigasi pabean mengikuti keluhan bulan lalu oleh agen masker bedah yang mengatakan pemerintah menerima barang dengan label palsu. Pengemasan produk menyarankan masker diproduksi di pabrik daratan Medicom, tetapi perusahaan membantahnya, kata Mak.

        Sementara itu, masker yang dimaksud lulus uji keamanan lokal, bahan yang digunakan untuk pin hidung lebih rendah dan warna lapisan luar lebih ringan daripada versi asli.

        Baca Juga: Pesepeda Meninggal saat Kenakan Masker, Ini Cerita Lengkapnya...

        Mak juga mengatakan, pemeriksaan langsung oleh pabean tidak menemukan masker seperti itu dijual di pasar. Dia tidak akan mengatakan jika kedua perusahaan yang terlibat adalah di antara pemasok produk reguler kepada pemerintah.

        Mak mengatakan penyelidikan masih berlangsung dan dia tidak akan mengesampingkan lebih banyak penangkapan.

        GLD, yang bertanggung jawab untuk pengadaan biro dan departemen pemerintah, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah membayar HK$15,2 juta untuk masker. Barang-barang itu diamankan pada bulan Maret dan dikirim dalam batch.

        Ia juga mengatakan laporan polisi dibuat karena pemasok diduga telah menyerahkan dokumen palsu.

        Bea Cukai telah meluncurkan kode operasi seluruh kota bernama "Wali" sejak Januari untuk menindak toko-toko ritel dan apotek yang menjual masker bedah di bawah standar dan barang-barang medis lainnya.

        Sejauh ini, lebih dari 35.000 inspeksi di tempat-tempat ritel telah dilakukan. Investigasi telah diluncurkan ke 13 kasus dugaan pelanggaran undang-undang uraian perdagangan dan 11 kasus dugaan pelanggaran hukum keselamatan barang konsumen.

        Enam puluh satu orang telah ditangkap sejauh ini dan sekitar 124.000 masker, 306 botol alkohol desinfektan, dan 23 botol larutan salin normal telah disita.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: