Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tengah Bergairah, Kliring Berjangka Mulai Lirik Rumput Laut

        Tengah Bergairah, Kliring Berjangka Mulai Lirik Rumput Laut Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Resi gudang komoditas rumput laut, mulai menunjukkan gairah ditengah masyarakat. Instrumen yang merupakan dokumen bukti kepemilikan barang yang disimpan di suatu gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang ini, kini mulai dikerjasamakan dari pemilik Resi Gudang dengan korporasi lain.

        Hal tersebut yang dilakukan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) melalui anak usahanya yaitu PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (KPBI) dengan PT Asia Sejahtera Mina Tbk, dimana kedua korporasi ini melakukan kerjasama tentang Pembelian dan Penjualan Kembali (REPO) Resi Gudang.

        Dalam kerjasama ini, KPBI melakukan pembelian atas Resi Gudang dari komoditas rumput laut yang dimiliki oleh PT Asia Sejahtera Mina Tbk, dengan ketentuan akan dilakukan pembelian kembali dalam jangka waktu tertentu.

        Baca Juga: Kliring Berjangka Indonesia Siapkan Protokol Era New Normal

        Kerjasama yang ditandatangani di Jakarta pada 3 Juli 2020 ini, dilakukan oleh Yose Skundarisa (Direktur Utama KPBI) dan Agnes Kristina (Direktur Keuangan PT Asia Sejahtera Mina Tbk). Dalam kerjasama ini, KPBI menyepakati tentang Plafon maksimal Pembelian dan Penjualan Kembali yaitu sebesar Rp 4.000.000.000,- atas Resi Gudang Rumput Laut yang dimiliki PT Asia Sejahtera Mina Tbk.

        Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi, mengatakan bahwa kerjasama yang dilakukan anak usaha KBIkali ini, tentu harus dilihat dari kacamata yang lebih besar, yaitu dalam upaya untuk meningkatkan ekosistem bisnis dalam Sistem Resi Gudang. Apa yang dikerjasamakan ini, ada di sektor hilir dari Sistem Resi Gudang, dimana anak usaha KBImelakukan Pembelian dan Penjualan kembali dengan pemilik Resi Gudang.

        “Dan harapan kami tentunya dengan adanya kerjasama ini akan menyerap di sektor hulu dari Sistem Resi Gudang yaitu para nelayan rumput laut, serta menjadi daya tarik dimana pemilik komoditas lain tergerak untuk menempatkan komoditasnya ke dalam Sistem Resi Gudang. Bagi nelayan rumput laut sendiri, Sistem Resi Gudang merupakan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka, karena stabilitas harga akan terjaga,” katanya, dalam keteranagn resmi di Jakarta, Minggu (5/7/2020).

        PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia merupakan anak usaha dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), yang yang salah satu jenis usahanya adalah menjalankan usaha yang berkaitan dengan pengembangan jasa kliring dan/atau penjaminan transaksi pasar fisik komoditas dan Resi Gudang.

        Selanjutnya Fajar Wibhiyadi mengungkapkan bila kedepan, pihaknya akan terus mendorong anak usaha kami membuka aliansi dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait REPO Resi Gudang. Tidak hanya di komoditas rumput laut, tapi juga di komoditas-komoditas lain.

        “Kita lihat pertumbuhan resi gudang di Indonesia cukup baik, dan mekanisme REPO ini bisa dimanfaatkan oleh para pemilik Resi Gudang untuk mendapatkan pendaanaan atas Resi Gudang yang mereka miliki. Selain itu, kami sebagai induk usaha akan terus mendorong kinerja anak usaha, sehingga mampu menjadi salah satu engine growth yang mendukunglini bisnis utama kami di Induk usaha, yaitu di sektor Perdagangan Berjangka Komoditi, Pasar Fisik serta Sistem Resi Gudang,” ungkapnya.

        Baca Juga: Kliring Berjangka Indonesia Siapkan Protokol Menuju 'New Normal'

        Terkait Resi Gudang Rumput laut, data dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang menyebutkan, selama tahun 2020 (Januari – Mei), tercatat penerbitan 4 resi gudang dengan volume 438.450 Kg, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 192.000.000,- . Sedangkan di tahun 2019, jumlah resi gudang yang terbut sebanyak 24 dengan volume 1.515.340 Kg, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp. 10.867.755,-

        Fajar Wibhiyadi menambahkan, “Jumlah resi gudang rumput laut, kedepan kami proyeksikan akan terus tumbuh. Selain potensi besar rumput laut yang ada di Indonesia, masyarakat juga sudah mulai memahami manfaat dari Sistem Resi Gudang ini. Dan kami bersama pemangku kepentingan lain di sektor ini, terus melakukan sosialisasi terkait pemanfaatan Resi Gudang ini kepada masyarakat”.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: