Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tren Bersepeda Ramai Lagi, Brompton Paling Banyak Dicari

        Tren Bersepeda Ramai Lagi, Brompton Paling Banyak Dicari Kredit Foto: Twitter/robinHEG
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Akhir-akhir masyarakat Indonesia tengah memiliki hobi baru, yakni bersepeda. Toko sepeda di Jakarta dan kota besar lainnya dipenuhi lebih banyak orang dari biasanya. Rupanya bukan hanya sepeda lokal yang diincar masyarakat saat ini.

        Sepeda asal Inggris dengan merk Brompton paling ramai dicari. Salah satu cara selain membeli langsung sepeda itu adalah dengan mencari jasa titip. Diakui oleh salah satu penyedia jasa tersebut, pembelian Sepeda Brompton termasuk salah satu yang populer.

        Baca Juga: Kenapa Masyarakat Kembali Demen Bersepeda? Ini Jawaban Pakar

        "Minat konsumen terhadap Jasa Titip terus meningkat, contohnya saat ini sepeda lipat merek Brompton menjadi produk titipan populer," kata Bayu Sutrisno Co-Founder dari titipbeliin.com saat dihubungi wartawan, Kamis, 8 Juli 2020.

        Bayu berpendapat, tingginya minat akan jasa titip Sepeda Brompton karena gaya hidup masyarakat dan kemudahannya. Pihaknya menjanjikan sepeda pasti sampai ke tangan pembeli tanpa tertahan di bea cukai.

        "Untuk menitip sepeda Brompton konsumen tidak perlu khawatir barangnya akan tertahan oleh Bea & Cukai karena layanan Jatip kami legal," ucap Bayu.

        Calon pembeli hanya tinggal berselancar di dunia maya, menentukan sepeda yang diinginkan. Lalu memasukkan data berupa isi detail barang seperti dimensi, berat dan harga lalu unggah NPWP. Sepeda akan sampai ke tangan pembeli antara 3 sampai 21 hari.

        "Nanti akan muncul harga total yang meliputi harga barang, pajak bea dan cukai serta pengiriman lokal dan Internasional kemudian lalu bayar dengan berbagai metode pembayaran," kata Bayu.

        Pihaknya akan mengurus pajak dan pengiriman. Hanya saja pihaknya memang mengakui, jasa titip belum lancar seperti biasanya. Hal itu karena industri penerbangan belum beroperasi seperti biasa.

        "Kami masih beroperasi dengan baik, hanya ada perpanjangan durasi karena pesawat yang terbang dari beberapa negara dukungan kami masih terbatas," kata Bayu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: